Jatim
Senin, 31 Desember 2018 - 05:00 WIB

RSUD SLG Kediri Layani Pasien Mulai 2 Januari 2019, Ini Fasilitasnya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, KEDIRI — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul (SLG) yang berlokasi di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dibuka secara resmi untuk masyarakat umum mulai 2 Januari 2019. 

“Kami layani mulai 2 Januari 2019 sudah aktif. Nanti saya dengan Dandim, Kajari Kediri akan menjadi pasien pertama untuk general check up. Kami coba apakah sama dengan check up dengan rumah sakit lainnya,” kata Wakil Bupati Kediri Masykuri saat acara pembukaan dan pelayanan di rumah sakit itu, Kamis (27/12/2018).

Advertisement

Sebagai informasi, pembangunan rumah sakit di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, itu dimulai sejak 2016 hingga 2017 dengan anggaran sekitar Rp234 miliar, dengan menempati lahan seluas 70.238 meter persegi dan luas bangunan 22.469 meter persegi.

Pendirian rumah sakit ini dilakukan dengan bertujuan agar pelayanan kesehatan bisa lebih terjangkau. Warga di kabupaten bagian selatan seperti Kecamatan Ngadiluwih, Kras, maupun yang di barat Sungai Brantas seperti Kecamatan Tarokan, bisa mendapatkan akses kesehatan lebih dekat.

Kini di Kabupaten Kediri mempunyai dua rumah sakit, yakni RSUD Pare, yang bisa menjangkau untuk warga kabupaten bagian utara misalnya Kecamatan Pare, Kepung dan sejumlah kecamatan lainnya serta RSUD SLG Kabupaten Kediri. 

Advertisement

Sementara itu, Direktur RSUD SLG Kabupaten Kediri Eko Hariadi mengatakan rumah sakit itu dilengkapi dengan sejumlah fasilitas utama yakni bedah umum, spesialis anak, spesialis kandungan, serta penyakit dalam.

Warga akan dilayani oleh 285 tenaga dari berbagai macam profesi, baik dokter umum, dokter spesialis, perawat, fisioterapi, laboratorium hingga pemulasaraan jenazah.

Eko Hariadi menambahkan  perjuangan untuk operasional rumah sakit itu cukup panjang, mulai dari izin pembangunan, sarana prasarana, tata kelola, hingga sumber daya manusia. Rumah sakit juga diajukan sebagai badan layanan umum daerah (BLUD), sehingga untuk tata kelola keuangan bisa fleksibel.

Advertisement

Walaupun rumah sakit ini masih kategori C, ungkap dia, pelayanan semaksimal mungkin dilakukan dengan terbaik, termasuk memanfaatkan aplikasi pendaftaran. Dengan itu, calon pasien bisa daftar lewat program dalam jaringan, sehingga tidak terlalu lama menunggu antrean.

“Kami pakai aplikasi antre secara daring [dalam jaringan], tujuannya agar tidak terlalu lama menunggu di rumah sakit. Karena biasanya pasien yang lama mengambil daftar rekam medisnya. Jadi, dengan daftar daring pasien bisa menyiapkan ketika daftar,” kata Eko.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif