SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi rumah sakit (JIBI/Harian Jogja/Reuters )
RSUD Gambiran II maish dalam tahap pembangunan.
Madiunpos.com, KEDIRI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran II Kota Kediri diharapkan bisa secepatnya berfungsi. Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri masih mengurus izin operasional untuk mengoperasikan RSUD itu.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Senin (31/10/2016), mengatakan proses pembangunan RSUD Gambiran II Kediri belum tuntas, dan dilakukan secara bertahap. “Saya sudah minta untuk mengurus izin operasionalnya. Ini nanti dimanfatkan 2017,” kata dia.
Selain pembangunan, sejumlah bangunan juga harus diperbaiki karena rusak terkena erupsi Gunung Kelud tahun 2014. Perbaikan juga diharapkan bisa secepatnya tuntas, sehingga sesuai dengan rencana 2017 bisa operasional.
“Ini belum komplet semua dan masih dalam tahap penyelesaian,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Gambiran Kediri Fauzan Adima mengatakan pembangunan RSUD Gambiran II itu sangat membantu dalam pelayanan kesehatan warga. Tingkat kunjungan ke RSUD Gambiran saat ini bisa mencapai 500 orang per hari, untuk rawat jalan.
Bahkan, karena banyaknya antrean warga bisa berjam-jam, sehingga jika RSUD Gambiran II beroperasi, tentunya bisa mengurangi antrean warga yang berobat.
“Tempat tidur di Gambiran [RSUD Gambiran Kediri] ada 280, sedangkan di Gambiran II bisa sampai 500 tempat tidur, mudah-mudahan bisa segera cepat pindah,” harapnya.
Pembangunan RSUD Gambiran II dimulai era kepemimpinan Wali Kota Samsul Ashar, dan sempat terhenti sekitar empat tahun karena masalah hukum. Pembangunan rumah sakit itu dianggarkan sekitar Rp220 miliar.
Kejaksaan Negeri Kota Kediri memutuskan tidak melanjutkan penyidikan kasus RSUD Gambiran II. Sedangkan, pemkot pun telah memutus kontrak yaitu PT Makasar Konstruksi Indonesia (MKI) yang menggarap proyek tersebut. Saat ini, proses pembangunan rumah sakit masih berlangsung.