SOLOPOS.COM - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim), Sukadiono, meminta warga Muhammadiyah tidak terpancing emosi menyikapi ancaman peneliti BRIN, AP Hasanuddin. (Solopos.com-Antara/Fiqih Arfani)

Solopos.com, SURABAYA — Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim), Sukadiono, meminta warga Muhammadiyaah tidak main hakim sendiri menyikapi ujaran kebencian dan ancaman yang disampaikan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangeran (AP) Hasanuddin, di media sosial (medsos).

Sukadiono menyambut baik pelaporan AP Hasanuddin ke Polres Jombang oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang, Abdul Wahid.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tindakan melaporkan ujaran kebencian dan ancaman oleh oknum BRIN ke kepolisian atau proses hukum merupakan tindakan beradab. Warga Muhammadiyah harus menghindari tindakan persekusi atau berbagai upaya anarkis lainnya yang menyasar kepada terduga pelaku, keluarga terduga pelaku, bahkan peneliti BRIN lainnya yang tidak terlibat,” tuturnya.

“Tidak main hakim sendiri adalah watak Muhammadiyah. Biarkan proses hukum berjalan dan harus terus dikawal,” ujar Suko, sapaannya.

Pria yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu menambahkan bahwa hikmah dari kegaduhan ini adalah pentingnya semua orang mempunyai kemampuan merefleksikan diri agar berpikir panjang sebelum bertindak.

“Kita semua hidup di era kecepatan teknologi. Semua orang melalui sosial media akan mudah sekali mengekspresikan apa yang dirasakan. Kasus oknum BRIN ini menegaskan bahwa kecepatan yang menjadi ruh era teknologi hari ini bisa menciptakan kekacauan dan kerusakan harmoni dalam masyarakat,” ujar Suko.

Di akhir Suko menambahkan bahwa sikap tepat sudah ditunjukkan oleh negara melalui Menteri Agama agar pemerintah daerah memfasilitasi penyelenggaraan Shalat Idulfitri warga Muhammadiyah.

Hal tersebut harusnya menjadi pertimbangan oleh para oknum di BRIN agar berusaha toleran dan menerima perbedaan secara tepat.

Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jombang, Abdul Wahid mengatakan pihaknya berserta sekretaris, Pimda Tapak Suci, para kader Kokam telah melaporkan tindakan AP Hasanuddin terhadap warga Muhammadiyah yang jelas mengandung ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan.

“Besok kami akan melengkapi berkas. Semoga lancar dan proses hukum berjalan secara adil dan jujur,” ucap Abdul Wahid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya