SOLOPOS.COM - Stadion Kanjuruhan Malang. (Istimewa/kanjuruhan.weebly.com/)

Solopos.com, MALANG — Stadion Kanjuruhan yang ada di Kabupaten Malang, Jawa Timur, bakal direnovasi. Pemerintah Kabupaten Malang kini mengajukan anggaran senilai Rp580 miliar untuk renovasi stadion tersebut.

Renovasi stadion itu akan dilakukan setelah tragedi besar terjadi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Dalam peristiwa tragis itu, 132 orang meninggal dunia dan ratusan orang mengalami luka-luka.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bupati Malang, M. Sanusi, mengatakan pengajuan anggaran renovasi senilai Rp580 miliar tersebut merupakan hasil kajian dari Dinas Permuhan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang.

“Pengajuan sekitar Rp580 miliar, dari kajian tim Cipta Karya,” kata Sanusi, Rabu (12/10/2022).

Dia menyampaikan pengajuan biaya renovasi Stadion Kanjuruhan tersebut memang lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan dari Menteri Pemuda dan Olaharga (Menpora) yang menyebutkan pendanaan berkisar Rp400 miliar.

Baca Juga: Tak Ada Orang Tua, Sejumlah Anak eks Lokalisasi Dolly Kesulitan Urus Akta & KK

Menurutnya, renovasi untuk Stadion Kanjuruhan tersebut akan dilakukan pada sejumlah titik yang lebih mengutamakan keamanan bagi para penonton. Sanusi juga telah menyampaikan ke Presiden Joko Widodo, untuk renovasi tribune keliling membutuhkan Rp800 miliar.

“Kalau Menpora kemarin itu antara Rp400 miliar, pengajuan saya Rp580 miliar. Untuk tribune keliling, dulu proposal yang saya ajukan Rp800 miliar, kemarin sudah saya sampaikan ke Presiden,” ujarnya.

Selain mengajukan anggaran untuk renovasi Stadion Kanjuruhan, Pemerintah Kabupaten Malang juga berencana membangun sebuah monumen peringatan tragedi Kanjuruhan, yang hingga saat ini menyebabkan 132 korban jiwa.

Baca Juga: Masih Suasana Duka Tragedi Kanjuruhan, Konser Dewa 19 di Madiun Ditunda

Pembangunan monumen di area stadion tersebut, lanjutnya, saat ini masih dalam tahapan perencanaan. Pemerintah Kabupaten Malang juga telah berkomunikasi dengan tim arsitek Universitas Brawijaya.

“Ini masih perencanaan, nanti setelah final seperti apa, terkait pembiayaan baru saya mintakan ke dewan. Bersabar dahulu, karena monumen ini untuk selamanya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya