Solopos.com, SURABAYA — Relawan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, di Gresik mendapatkan intimidasi dari oknum aparat. Atas intimidasi itu, pihak AMIN akan melaporkannya ke Presiden Joko Widodo.
Cawapres nomor urut 1, Muahaimin Iskandar, memgatakan para relawan AMIN di Gresik mendapatkan intimidasi dari aparat saat menyelenggarakan acara.
“Ya didatangi, dimarahi karena mengundang saya,” ujarnya usai Konsolidasi Jaringan dan Sumber Daya TPS 50 se-Jawa Timur di Surabaya, Jumat (12/1/2024).
Namun, ia tak mau menjelaskan aparat mana atau siapa yang melakukan intimidasi terhadap para relawannya itu.
Namun, ia tak mau menjelaskan aparat mana atau siapa yang melakukan intimidasi terhadap para relawannya itu.
Meski demikian, Cak Imin mengaku akan memroses laporan tersebut. Pihaknya juga akan melaporkan tindakan intimidasi itu ke presiden.
“Ini sedang saya proses, kalau benar akan saya laporkan presiden. Itu aparat,” ucapnya yang dikutip dari Antara.
“Mas Anies saat di Tuban, kesulitan mendarat karena mendapatkan penolakan di mana-mana. Hingga terpaksa mendarat di tempat yang jauh dari lokasi kampanye,” ujarnya.
Dalam acara Konsolidasi Jaringan dan Sumber Daya TPS 50 se-Jawa Timur di Surabaya itu, Cak Imin menyampaikan dukungan relawan Seknas Kuning Ijo Biru (KIB) menumbuhkan optimisme dari pihaknya untuk melaju ke putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilres) 2024.
“Saya ucapkan terima kasih dan tentu optimisme kita, AMIN sampai pada putaran kedua,” kata dia.
Cak Imin, sapaannya bersyukur karena KIB merupakan kerelawanan tanpa embel-embel partai dan tanpa embel-embel tokoh besar.
Semua yang ada di KIB, kata dia, bergerak serta tumbuh partisipasi dari bawah dan tidak bergantung tokoh manapun. “Itu yang disebut kerelawanan dan keswadayaan,” ucapnya.