Jatim
Rabu, 7 Juni 2017 - 17:05 WIB

RAZIA MADIUN : 18 Gelandangan dan Pengemis Dikukut Satpol PP

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Kota Madiun menangkap gelandangan dan pengemis dalam razia di sejumlah titik di Kota Madiun, Selasa (6/6/2017) malam. (Istimewa/Satpol PP Kota Madiun)

Razia Madiun, sebanyak 18 gelandangan dan pengemis ditangkap petugas Satpol PP Kota Madiun. 

Madiunpos.com, MADIUN — Sebanyak 18 orang gelandangan dan pengemis terjaring razia gepeng di Alun-alun Kota Madiun, Selasa (6/6/2017) malam. Razia gepeng ini dilakukan karena banyak keluhan dari masyarakat mengenai keberadaan mereka.

Advertisement

Razia gepeng yang digelar Satpol PP Kota Madiun itu menyisir sejumlah lokasi keramaian yaitu di Alun-alun Kota Madiun, Masjid Agung Baitul Hakim, Jl. KH Agus Salim, Jl. dr. Cipto, Jl. Pahlawan, dan Jl. Cokroaminoto.

Plt. Kepala Satpol PP Kota Madiun, Sunardi Nurcahyono, mengatakan razia gepeng ini berdasar keluhan dari warga karena banyak pengamen dan pengemis yang meminta uang dengan memaksa. Razia penertiban gepeng ini merupakan bagian dari penegakan Peraturan Daerah Kota Madiun No. 8 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Dia menyampaikan pada saat Ramadan biasanya banyak berdatangan gelandangan dan pengemis dari berbagai daerah, seperti Ponorogo dan Ngawi. “Mereka sengaja datang ke tempat keramaian untuk meminta-minta. Saat Ramadan memang dijadikan untuk mencari uang,” kata dia kepada wartawan, Rabu (7/6/2017).

Advertisement

Lebih lanjut, saat dijaring seluruh gepeng tidak melakukan perlawanan. Pihaknya menempatkan sejumlah petugas di berbagai titik saat razia berlangsung.

“Kami sudah mempersiapkan razia ini, antisipasi ketika gepeng ini lari juga sudah disiapkan,” ujar Sunardi.

Dia menambahkan razia serupa akan kembali dilakukan secara rutin. Sementara itu, gelandangan dan pengemis yang ditangkap dibawa ke Dinas Sosial untuk dilakukan pendataan.

Advertisement

“Kami lakukan pendataan, setelah itu kami memanggil orang tua atau keluarganya untuk menjemputnya,” kata Sunardi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif