Jatim
Selasa, 20 Januari 2015 - 05:05 WIB

RASKIN JATIM : Kaji Dampak E-Money Sebelum Hapus Raskin!

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Rini Soemarno memeriksa raskin Jatim di gudang Bulog di Sidoarjo. (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Raskin Jatim akan diubah menjadi e-money pada tahun anggaran 2016 mendatang.Pakar mendesak dilakukan kajian terlebih dulu terkait dampak penghapusan raskin itu.

Madiunpos.com, SURABAYA — Pakar pangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Suyanto mengklaim wacana e-money ditolak kebanyakan RTS-PM raskin di Jatim. Ia menyarankan pemerintah melalui kementerian terkait melakukan kajian mendalam terkait dampaknya terhadap potensi peningkatan kemiskinan, ketahanan pangan, inflasi, dan kesejahteraan petani jika e-money diterapkan.

Advertisement

Saran itu ia kemukakan setelah melakukan penelitian terhadap persepsi rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) beras untuk rakyat miskin (raskin) di Jatim menjelang realisasi e-money sebagai pengganti raskin di Jatim. Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla rencananya akan mengonversi program raskin menjadi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) pada 2016.

Nyatanya, kata Suyatno, wacana itu ditanggapi dingin oleh kebanyakan RTS-PM penerima raskin di Jatim. Mereka berpendapat bantuan pangan secara fisik masih lebih dibutuhkan untuk proteksi sosial. “Kebanyakan rumah tangga sasaran penerima manfaat raskin di Jawa Timur berpandangan negatif terhadap wacana penggantian raskin menjadi e-money,” ungkapnya dalam paparan penelitiannya, Senin (19/1/2015).

Dia menegaskan adanya masalah raskin Jatim tidak tepat sasaran bukan disebabkan oleh pelaksana program, tapi akibat basis data terpadu (BDT) RTS yang tidak akurat. Untuk itu, yang perlu dibenahi adalah BDT yang dilansir oleh TNP2K hasil PPLS 2011 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Itulah

Advertisement

Menurutnya, sebelum menggulirkan program e-money sebagai pengganti raskin, pemerintah melalui kementerian terkait perlu melakukan kajian mendalam terkait dampaknya terhadap potensi peningkatan kemiskinan, ketahanan pangan, inflasi, dan kesejahteraan petani.

“Jika pemerintah ngotot menggantikan raskin dengan e-money, maka dapat dicoba pilot project di daerah-daerah sekitar gudang Bulog agar mudah menukar voucher e-money dengan beras. Lalu, harus ada perbaikan gradual di segala lini,” jelas Suyanto.

Salah satu saran yang dianjurkan adalah mengembangkan SIM-Raskin berbasis internet, yang dijalankan secara terintegrasi mulai dari pusat hingga Sub-Divre Bulog. “Tujuannya untuk meningkatkan kinerja yang ujungnya dapat meningkatkan efektivitas program.”

Advertisement

 

Advertisement
Kata Kunci : E Money Raskin Jatim
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif