SOLOPOS.COM - Tim loboratorium dan Forensik Polda Jatim melakukan penyelidikan penyebab ledakan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). ANTARA FOTO/Irfan Anshori/rwa

Solopos.com, SURABAYA — Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur kini tengah melakukan penyelidikan di lokasi ledakan hebat di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Temuan sementara, petugas menemukan pusat ledakan yang berdiameter 2,1 meter dan kedalaman 58 centimeter.

Kepala Bidang Labfor Polda Jati, Kombes Pol Sodiq Pratomo, mengatakan dari hasil pemeriksaan diketahui pusat terjadinya ledakan berada di bagian dapur rumah warga di Desa Karangbendo. Menurutnya, ledakan yang terjadi pada Minggu (19/2/2023) malam itu berdaya cukup besar. Hal itu terlihat dari diameter pusat ledakan di lokasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Di TKP kami temukan kreter atau pusat ledakan yang diameternya sekitar dua meter, tepatnya 2,1 meter, dengan kedalaman sekitar 58 cm atau setengah meter lebih. Artinya itu yang memberikan ledakan yang cukup besar,” kata dia di Surabaya, Selasa (21/2/2023).

Dia menjelaskan pusat ledakan itu berada di area dapur rumah milik Sudarman. Sosok Sudarman sendiri dikenal tetangganya memiliki usaha produksi petasan atau mercon.

Sudarman juga turut menjadi salah satu korban tewas saat kejadian ledakan bersama dengan tiga anggota keluarganya, yakni Arifin dan Widodo (keduanya anak), serta Wawa (ipar Arifin).

Menurut Sodiq, ukuran pusat ledakan di rumah Sudarman itu tergolong besar dan menduga kuat besarnya pusat ledakan ini juga ada faktor banyaknya bahan baku pembuat petasan yang meledak.

“Mungkin dari jumlah, barang kali,” imbuhnya.

Dugaan banyaknya bahan peledak yang digunakan keluarga pembuat petasan itu diperkuat dengan alat yang digunakan untuk proses pembuatan. Alat-alat yang dimaksud berupa panci dan wajan yang dapat memuat belasan kilogram bubuk kimia pembuat petasan.

“Kami belum bisa memprediksikan, tapi kalau dari BB [barang bukti] yang kami temukan, ada tiga panci yang ukuran sekitar lima kilogram, kemudian ada wajan segitu juga [ukurannya], kira-kira isiannya antara 15 sampai 20 kilogram bahan peledaknya,” ungkap Sodiq.

Hingga kini, pihaknya masih menyusun analisis terkait temuan tim Labfor Polda Jatim. Analisis dibuat berdasarkan temuan lapangan yang sudah melalui pemeriksaan laboratorium dan selanjutnya akan dilaporkan kepada Kapolda Jatim Irjen Polisi Toni Harmanto.

Sebelumnya, ledakan besar terjadi pada sebuah rumah di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Minggu (19/2/2023) malam. Ledakan ini mengakibatkan empat orang yang diketahui masih satu keluarga meninggal dunia dan merusak sedikitnya 25 rumah.

Jenazah satu orang korban ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan tiga korban lainnya potongan tubuhnya terpental hingga sejauh 100 meter dari sumber ledakan.

Korban pertama yang ditemukan tewas adalah Sudarman, pemilik rumah tempat menyimpan bubuk kimia pembuatan petasan. Selain itu, terdapat tiga orang lain yang berada di rumah tersebut, yakni Widodo dan Arifin (keduanya anak Sudarman), dan Wawa (kerabat ipar Arifin).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya