SOLOPOS.COM - Ilustrasi melawan Covid-19. (freepik)
Solopos.com, PONOROGO -- Seorang pria dari Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo, terpapar virus corona setelah pulang dari Jakarta. Akibatnya sembilan anggota keluarganya di Ponorogo ikut terpapar Covid-19.
Pria yang berusia 50 tahun ini merupakan salah satu pegawai BUMN di Jakarta. Pasien memang warga Ponorogo yang pulang ke kampung halamannya.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menjelaskan pasien ini pulang ke Ponorogo saat kondisinya tubuhnya sedang sakit. Setelah tiba di kampung, istrinya menelepon sejumlah keluarga untuk menjenguk di rumah.
3 Hari Tambah 9 Pasien Positif Covid-19 Kota Madiun
3 Hari Tambah 9 Pasien Positif Covid-19 Kota Madiun
Ipong menuturkan saat pasien ini dirawat di rumah, sejumlah anggota keluarga datang menjenguknya. Tidak hanya dari Ponorogo, anggota keluarga dari luar daerah datang menjenguknya di rumah.
"Pasien nomor 263 ini setelah dinyatakan sakit. Alih-alih menerapkan isolasi mandiri dengan baik. Justru keluarganya dari wilayah lain justru mendatangi rumah pasien. Mereka berkumpul di rumah tersebut dengan dalih memberi dukungan moril," jelas Ipong, Sabtu (5/9/2020).
Kemenaker Klaim Subsidi Gaji Tahap II Tersalur
"Hal ini tidak akan terjadi jika protokol kesehatan selama isolasi mandiri dapat diterapkan dengan disiplin. Jika ada keluarga yang sakit, support yang paling tepat adalah mendoakan dari jauh," jelas bupati.
Menurutnya, kalau memang hendak menjenguk tentunya datang seperlunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Seharusnya dia tidak pulang. Kalau pun pulang harusnya tidak usah mengundang saudara-saudaranya," terang Ipong.
Polda Jateng: Penghuni Asrama Polisi Solo Diminta Isolasi Mandiri
Sebelum terpapar Covid-19, pasien ini mengalami sesak napas dan batuk selama lima hari setelah pulang dari Jakarta. Hasil pemeriksaan di rumah sakit, menunjukkan pneumonia bilateral. Setelah dilakukan uji swab, ternyata dinyatakan positif Covid-19.
Sembilan anggota keluarga yang tertular pasien nomor 263 ini terdiri dari tiga perempuan dan enam laki-laki. Lima orang merupakan warga Tonatan dan satu orang warga Balong berusia 50 tahun. Sedangkan lima laki-laki warga Tonatan berusia 14 tahun, 9 tahun, 12 tahun, dan dua anak berusia 13 tahun.