SOLOPOS.COM - Petugas mengevakuasi jenazah anak korban kekerasan temannya di Blitar, Jawa Timur. Korban yang juga masih di bawah umur tersebut meninggal dunia setelah dipukul oleh temannya. (ANTARA/ HO-dokumen petugas)

Solopos.com, BLITAR — Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang menjadi pelaku penganiayaan hingga korbannya meninggal dunia akan diperiksa kondisi kejiwaannya. Polisi sendiri telah memeriksa 16 orang saksi yang mengetahui peristiwa ini.

Kasatreskrim Polres Blitar Kota, AKP Galih Putra Samudra, mengatakan pihaknya akan memeriksa kondisi psikologis pelaku penganiayaan tersebut. Pihaknya hingga kini masih menyelidiki kejadian ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Dijadwalkan pemeriksaan kondisi psikologis anak. Untuk proses penyidikan tetap berjalan dan menunggu hasil dari pemeriksaan autopsi serta hasil penelitian dari Bapas [balai pemasyarakatan],” katanya di Blitar, Minggu (27/8/2023).

Dia menuturkan pihaknya telah memeriksa 16 orang saksi yang mengetahui kasus tersebut. Mereka terdiri dari teman, guru, dna pihak terkait lainnya.

Sementara itu, Galih menyampaikan pelaku yang masih di bawah umur tersebut tetap ditahan.

“Terhadap anak pelaku saat ini telah dilakukan penahanan dan telah didampingi oleh penasehat hukum yang ditunjuk,” ujar dia yang dikutip dari Antara.

Pihaknya juga menambahkan Polres Blitar Kota juga koordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Blitar untuk pendampingan terhadap keluarga korban.

“Terhadap keluarga korban dilakukan pendampingan oleh tim P2TP2A Kabupaten Blitar,” kata dia.

Kasus kekerasan terjadi di lingkungan sebuah madrasah tsanawiyah negeri (setingkat SMP) di Kabupaten Blitar, dilakukan oleh sesama teman.

Kasus tersebut terjadi pada Jumat (25/8/2023) saat waktu pergantian belajar sedang berlangsung dengan korban MA, pelajar kelas 9.5, sementara pelaku pemukulan KR, pelajar kelas 9.7.

Kejadian itu berawal saat Kamis (24/8/2023), pelaku masuk ke ruang kelas korban dan ditanya oleh korban kenapa masuk kelas lain. Diduga, hal tersebut menyebabkan korban tersinggung.

Kemudian, pada Jumat, saat jam penggantian berlangsung, pelaku masuk ke ruang kelas korban menuju tempat duduk korban sambil berteriak. Saat itu, teman-temannya yang lain sudah berusaha menghalangi, namun terlepas.

Pelaku kemudian menghampiri tempat duduk korban dan langsung memukul sampai tiga kali (mengenai bagian tubuh vital yakni tengkuk kepala belakang dan dada-ulu hati) tanpa ada perlawanan dari korban.

Korban langsung jatuh, tidak sadarkan diri. Ia juga sempat mendapatkan perawatan di ruang UKS. Namun, karena tidak sadarkan diri, pihak madrasah membawanya ke rumah sakit di Srengat, Kabupaten Blitar, untuk pemeriksaan. Namun korban dinyatakan meninggal dunia.

Polisi juga sudah melakukan autopsi kepada jenazah korban dengan tim medis dari RS Bhayangkara Kediri, dan jenazah juga sudah diserahkan kepada keluarga. Saat ini, jenazah juga sudah dimakamkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya