Jatim
Jumat, 3 Juni 2022 - 00:02 WIB

PT Inka Libatkan 120 Dosen untuk Riset, Ini Tujuannya

Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seratusan dosen dari 14 perguruan tinggi menggelar diskusi dengan PT Inka, Kamis (2/6/2022). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — PT Industri Kereta Api (Persero) menggandeng 120 dosen dari 14 perguruan tinggi untuk melakukan penelitian. Pelibatan perguruan tinggi ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam proyek yang dikerjakan PT Inka.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Inka, Budi Noviantoro, di sela-sela diskusi dengan 120 dosen tersebut, Selasa (2/6/2022).

Advertisement

Perguruan tinggi yang dilibatkan yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret, Politeknik Negeri Madiun, Universitas PGRI Madiun, Universitas Widya Mandala Madiun, dan Universitas Merdeka Madiun.

Budi menuturkan 120 dosen tersebut dibagi menjadi tujuh kelompok untuk membahas terkait IT, SDM, manrisk/legal, pengembangan saran infrastruktur, keuangan, tekonologi, dan manajemen.

Baca Juga: Punya Nama Unik, Begini Cerita Berdirinya SMK Sore Masuk Pagi di Madiun

Advertisement

“Para perwakilan perguruan tinggi diberikan waktu untuk membuat riset dari masing-masing pilihan kelompok tersebut. Dikarenakan setelah itu hasil peninjauan dari para perwakilan universitas terkait penelitian, solusi, yang terpenting dalam meningkatkan TKDN dan juga melibatkan lebih banyak perguruan tinggi yang akan dilaporkan Dirjen Dikti,” kata dia.

Budi berharap para perwakilan perguruan tinggi dapat mendukung proyek yang akan dikerjakan seperti KRL, bus listrik, proyek green energy, dan lainnya.

Dengan kolaborasi seperti ini, diharapkan PT Inka bisa memproduksi sendiri produk dalam negeri yang melibatkan akademisi mulai dari SMK hingga perguruan tinggi.

Advertisement

Baca Juga: Pria Madiun Tewas Diduga Dibunuh, Baru Sehari Pensiun dari RRI Madiun

“Jadi nantinya riset dari perguruan tinggi tidak hanya jadi buku laporan saja. Tapi jadi produk. Siapa yang mengerjakan? Nanti dari anak-anak SMK,” jelas dia.

Menurutnya, hal itu bertujuan agar Indonesia khususnya PT Inka dapat memproduksi sendiri produk dalam negeri yang melibatkan akademisi mulai dari SMK hingga perguruan tinggi.

“Kita terbuka, karena kita butuh hampir 600 mahasiswa magang bersertifikat. Jadi harapan kami ke depan hasil dari riset ini tidak hanya menjadi buku atau laporan saja tetapi menjadi produk,” kata Budi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif