Jatim
Senin, 8 Juni 2020 - 17:28 WIB

PSBB Surabaya Raya Dihentikan, Angka RT Penularan Covid-19 Masih Tinggi

Peni Widarti  /  Bisnis  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga antre mengikuti rapid test Covid-19 di TPU Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/6/2020). (Antara/Didik Suhartono)

Solopos.com, SURABAYA -- Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB III Surabaya Raya berakhir, namun masih ditandai angka penularan atau Rate of Transmission atau RT yang tinggi. RT Covid-19 di Surabaya masih di atas 1 atau belum layak untuk memasuki fase normal baru (new normal).

Perwakilan Tim Advokasi PSBB dan Survailans FKM Universitas Airlangga dr Windhu Purnomo menyebutkan hal itu. Menurutnya, berdasarkan kajian hingga 30 Mei 2020, tren RT selama PSBB III Surabaya Raya telah turun dari 1,7 menjadi 1,1.

Advertisement

Persepsi Ekonomi Indonesia Buruk Akibat Corona, Istana Anggap Baik-Baik Saja

"Walaupun dalam pengamatan masih tercatat naik turun. Tapi secara optimistis tercatat RT [ Covid-19 ]-nya Surabaya Raya kecenderungan menurun dari awal penerapan PSBB," katanya, Senin (8/6/2020).

Advertisement

"Walaupun dalam pengamatan masih tercatat naik turun. Tapi secara optimistis tercatat RT [ Covid-19 ]-nya Surabaya Raya kecenderungan menurun dari awal penerapan PSBB," katanya, Senin (8/6/2020).

Windhu mengatakan penurunan tingkat penyebaran itu menjawab penyebab munculnya lonjakan drastis di awal PSBB Surabaya jilid III hingga 1,7 kali lipat. Namun untuk trennya tersebut menurun saat PSBB Surabaya Raya berakhir.

Update Kasus Covid-19 Indonesia: Pasien Positif Tembus 32.033, Sembuh Meningkat Jadi 10.904

Advertisement

Selain RT Covid-19 Surabaya yang menurun, dari sisi kajian sosial dan perilaku masyarakat, lanjut dr Windhu, ada perbaikan. Berdasarkan data Google Mobility, kepatuhan masyarakat terhadap anjuran di rumah saja di Surabaya Raya membaik, utamanya di Kota Surabaya.

Malioboro Jogja Ramai dan Pengunjung Tak Tertib, Sultan: Jangan Sampai Saya Close

"Meski begitu, pada beberapa tempat masih di temui banyak lokasi yang tidak memenuhi protokol kesehatan," tambahnya.

Advertisement

Tak Pakai Masker

Berdasarkan survei, kata Windhu, tercatat 88,2 persen orang yang nongkrong di warung dan kafe masih tidak memakai masker. Selain itu, 89,3 persen nya tidak menerapkan physical distancing. Ini menjadi catatan di balik RT Covid-19 Surabaya yang masih di atas 1 atau masih tinggi.

PKM Semarang Diperpanjang karena Tingginya Covid-19, Tapi Biliar Dibuka

Selain itu 78,8 persen orang di kegiatan sosial budaya juga belum menggunakan masker dan 82 persennya tidak menerapkan physical distancing.

Advertisement

Menurut Windhu, data tersebut menjadi catatan bahwa penerapan protokol kesehatan harus terus ditingkatkan di berbagai sektor. Meski pada akhirnya pemerintah memutuskan untuk PSBB Surabaya Raya berakhir.

Mengganas! Kasus Baru Covid-19 Jawa Timur Melonjak 286 Sehari

"Jadi mengacu hasil tersebut, ketiga wilayah dalam perancangan Perbup dan Perwali menuju masa transisi pasca PSBB diharapkan bisa menambahkan aturan tentang kewajiban pemakaian masker maupun physical distancing," imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif