SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Program jamban di Kota Madiun menjadi salah program prioritas untuk kesehatan masyarakatnya. Dana yang digelontorkan pun tak tanggung-tanggung.
Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Program jambanisasi digalakkan oleh Pemkot Madiun sejak 2009 silam. Melalui program “Open Defecation Free” (ODF) alias setop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Pemkot Madiun menggelontorkan dana APBD yang tak kecil untuk membantu warga kurang mampu dalam membuat jamban.
Camat Manguharjo, Muntoro Danardono mengatakan, setiap keluarga miskin di Kota Madiun akan mendapatkan dana Rp5 juta untuk pembuatan jamban. Tahun ini, setidaknya ada 574 keluarga yang akan menerima bantuan pembuatan jamban. Artinya, ada sekitar Rp2,8 miliar dana yang dikucurkan untuk warga di Kecamatan Manguharjo Kota Madiun.
“Tahun lalu, juga ada 753 warga miskin di Manguharjo yang menerima uang hibah pembuatan jamban atau sekitar Rp3,7 miliar dana yang dikucurkan dari APBD,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com di ruang kerjanya, Kamis (22/1/2015)
Sebagaimana diketahui, total jumlah keluarga miskin yang telah menerima bantuan dana hibah pembuatan jamban hingga 2014 mencapai 3.000-an keluarga. Artinya, Pemkot telah mengucurkan dana senilai Rp15 miliar untuk pembangunan tempat hajat warganya.
Tahun 2015, Pemkot kembali mengalokasikan anggaran senilai Rp4,8 miliar untuk pembuatan jamban kepada 974 keluarga. Jika ditotal, maka dana APBD yang dikucurkan untuk pembuatan jamban bakal mencapai hampir Rp20 miliar.
Muntoro menjelaskan, program jamnisasi merupakan upaya promotif dan preventif untuk mencegah dan menurunkan kejadian penyakit berbasis lingkungan, meningkatan kepedulian masyarakat terhadap higenis, dan sanitasi.
“Diharapkan, perilaku baik ini terus dilaksanakan dan dipertahankan selamanya,” tambahnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.