Jatim
Kamis, 22 Januari 2015 - 18:05 WIB

PROGRAM JAMBAN MADIUN : Tahun Depan, Orang Buang Hajat di Sungai Tinggal Kenangan

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi sungai (JIBI/Solopos)

Program jamban Madiun ditargetkan kelar tahun depan. Warga pun diharapkan tak lagi buang air besar (BAB) sembarangan

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Pemerintah Kota Madiun manargetkan 2016 nanti semua warganya memiliki jamban di rumahnya sendiri-sendiri. Sehingga, tak lagi ada pemandangan orang membuang hajat di sungai.

Advertisement

Camat Manguharjo, Muntoro Danardono mengatakan, saat ini warganya yang belum memiliki jamban di rumah tinggal 574 keluarga. Dan tahun ini, mereka akan menerima dana senilai Rp5 juta untuk pembangunan jamban sehat di rumahnya.

“Jadi, mulai 2016 nanti, sudah tak ada lagi warga Madiun secara umum yang masih terlihat buang hajat di sungai,” paparnya ketika ditemui Madiunpos.com di ruang kerjanya, kamis (22/1/2015).

Program jamban memang digalakkan oleh Pemkot Madiun sejak 2009 silam. Melalui program “Open Defecation Free” (ODF) alias setop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Pemkot Madiun menggelontorkan dana APBD untuk membantu membuatkan jamban bagi warga kurang mampu.

Advertisement

“Problem utama ODF itu bukan soal jambannya. Namun, mengubah perilaku masyarakat dari BAB di sungai ke jamban bersih dan sehat,” ujar Muntoro.

Target utama program jambanisasi adalah agar seluruh warga wilayah di Kota Madiun tidak ada lagi yang membuang air besar di sembarang tempat, seperti di sungai, ladang, ataupun kebun.

Muntoro melanjutkan, berdasarkan penilaian tim dari Pemprov Jawa Timur, masyarakat Kota Madiun telah 100 persen menggunakan jamban yang sehat sebagai sarana buang air besar.

Advertisement

Setelah diverifikasi tim Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bersama konsultan World Bank, PKK, dan Kemenkes RI, pada 31 Oktober dan 1 November lalu diketahui bahwa Kota Madiun menjadi kota pertama di Indonesia yang mendeklarasikan ODF.

“Tim melakukan verifikasi ke lapangan mulai tingkat kader, kelurahan, dan kecamatan. Hasilnya, OD-nya nol. Artinya, masyarakat Madiun telah 100 persen memiliki jamban yang sehat,” imbuhnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif