Jatim
Selasa, 12 Juli 2016 - 22:05 WIB

PRAKIRAAN CUACA : Hadapi Kemarau Basah, SKPD di Madiun Diminta Sesuaikan Program

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Setda baru Pemkab Madiun di Mejayan, Senin (2/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Prakiraan cuaca yang diprediksi kemarau basah membuat Pemkab Madiun bersiap.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Bojonegoro diminta mengantisipasi kemarau basah dengan menyesuaikan programnya masing-masing karena diprediksi masih terjadi hujan pada Juli-September 2016.

Advertisement

“Pemkab meminta seluruh SKPD menyesuaikan programnya masing-masing terkait musim kemarau yang masih terjadi hujan,” kata Kasi Sarana dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro M.Z. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Selasa (12/7/2016).

Budi memberikan contoh dinas pertanian bisa menyesuaikan programnya terkait luas tanaman padi karena musim kemarau tahun ini hujan masih turun yang berpeluang bisa dimanfaatkan mengairi tanaman padi.

Advertisement

Budi memberikan contoh dinas pertanian bisa menyesuaikan programnya terkait luas tanaman padi karena musim kemarau tahun ini hujan masih turun yang berpeluang bisa dimanfaatkan mengairi tanaman padi.

“SKPD lainnya juga bisa menyesuaikan programnya masing-masing dengan memperhitungkan hujan masih turun selama musim kemarau,” kata dia.

Budi menjelaskan pemkab telah menerima laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, terkait prakiraan cuaca di wilayah Jawa Timur termasuk Bojonegoro.

Advertisement

“Surat yang berisi kesimpulan prakiraan BMKG terkait hujan yang masih turun selama musim kemarau segera kami kirim ke seluruh SKPD,” kata dia.

Sesuai prakiraan BMKG, katanya, hujan selama Juli dan Agustus berkisar 21-50 mm dan September berkisar 101-150 mm.

Sifat hujan Juli, lanjut dia, sebagian besar atas normal berkisar 151-299 persen, Agustus atas normal berkisar 116-150 opersen dan September atas normal di atas 201 persen.

Advertisement

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan kesiapsigaan BBPD Bojonegoro Sukirno menyatakan kewaspadaan menghadapi bencana tetap dilakukan, apalagi tahun ini ada anomali terkait prakiraan cuaca selama musim kemarau.

Kewaspadaan, lanjut di, tidak hanya menghadapi kemungkinan terjadinya banjir bandang, tapi juga tanah longsor, angin kencang, juga petir.

“Kewaspadaan menghadapi ancaman banjir tetap kita lakukan, meskipun sekarang ini musim kemarau,” ujar dia.

Advertisement

Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Dodi Sigit Wijaya, mengaku akan melakukan evaluasi pemanfaatan air Waduk Pacal di Kecamatan Temayang.

“Sisa air di Waduk Pacal di musim kemarau hanya sedikit sehingga hanya cukup untuk mengairi tanaman palawija. Karena stok air sekarang masih maksimal kemungkian bisa dimanfatakan untuk tanaman padi,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif