Jatim
Rabu, 11 Juli 2018 - 05:05 WIB

PPDB di 12 SMPN Tulungagung Diperpanjang hingga 14 Juli 2018

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><span><strong>Madiunpos.com, TULUNGAGUNG</strong> — Penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk belasan SMP negeri di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diperpanjang hingga 14 Juli 2018 lantaran&nbsp;</span>pagu yang ditetapkan Dinas Pendidikan setempat belum terpenuhi alias <a title="Begini Meriahnya Pekan Budaya &amp; Pariwisata Kabupaten Kediri" href="http://madiun.solopos.com/read/20180709/516/926986/begini-meriahnya-pekan-budaya-pariwisata-kabupaten-kediri">masih kekurangan siswa</a>.</p><p>"Kami beri kesempatan tambahan bagi calon siswa baru untuk mendaftar," kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tulungagung Haryo Dewanto Wicaksono di Tulungagung, Senin (9/7/2018).</p><p>Dia mengatakan perpanjangan pendaftaran diberlakukan hingga sebelum tahun ajaran baru dimulai pada pertengahan Juli. Menurut Haryo, beberapa sekolah yang sejauh ini masih kekurangan siswa tersebar di wilayah kecamatan pinggiran dan <a title="Inilah Ping, Aplikasi Layanan Informasi untuk Masyarakat Ngawi" href="http://madiun.solopos.com/read/20180709/516/926948/inilah-ping-aplikasi-layanan-informasi-untuk-masyarakat-ngawi">sebagian kecil</a> di wilayah kota.</p><p>"Mayoritas yang belum terpenuhi pagunya itu berada di wilayah pinggiran, seperti Kecamatan Pucanglaban, Pagerwojo, Bandung, Besuki, dan Pakel," katanya.</p><p>Haryo mengungkapkan beberapa sekolah negeri di wilayah kota masih kekurangan siswa di antaranya adalah SMPN 5 Tulungagung. Sekolah itu masih kekurangan 113 siswa dari pagu yang disediakan sebanyak 320 siswa, sedangkan di SMPN 6 Tulungagung dari pagu 352 masih kurang 38 siswa.</p><p>Untuk sekolah yang berada di wilayah pinggiran, SMP 1 Bandung kurang 73 siswa, SMPN 1 Besuki kurang 62 siswa, SMPN 1 Pagerwojo kurang 2 siswa, SMPN 1 Pakel, kurang 13 siswa, SMPN 2 Pakel kurang 84 siswa, SMPN 1 Rejotangan kurang 23 siswa, SMPN 2 Besuki kurang 60 siswa, SMPN 2 Ngantru kurang 63 siswa, SMPN 2 Sumbergempol kurang 66 siswa, dan SMPN 3 Ngunut kurang 54 siswa.</p><p>Haryo menduga banyaknya sekolah yang belum memenuhi pagu terjadi karena banyak calon peserta didik yang belum mencabut berkasnya ketika tidak diterima di satu sekolah dan belum memindahkannya ke sekolah lain.</p><p>Persoalan kekurangan murid itu membuat pihak Disdikpora mengeluarkan <a title="Yuk, Berburu Spot Foto Penuh Warna di Dam Jati Magetan " href="http://madiun.solopos.com/read/20180520/516/917344/yuk-berburu-spot-foto-penuh-warna-di-dam-jati-magetan">kebijakan untuk</a> membuka kembali pendaftaran bagi sekolah yang pagunya belum terpenuhi.</p><p>"Sekolah-sekolah yang belum penuhi pagu dapat memperpanjang pendaftaran sampai pagu terpenuhi," kata Haryo.&nbsp;</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif