Jatim
Selasa, 4 April 2023 - 23:00 WIB

Polres Trenggalek Bentuk Timsus untuk Investigasi Kematian Bayi Pascaimunisasi

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, TRENGGALEK — Polres Trenggalek membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab meninggalnya seorang bayi berinsial MAOR setelah imunisasi. Rencananya jasad bayi tersebut akan diautopsi untuk tahap penyelidikan.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim, mengatakan akan membentuk tim khusus gabungan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak serta Unit Pidana Khsuus Satreskrim Polres Trenggalek untuk melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Advertisement

Di lain pihak, investigasi penyebab kematian bayi AMOR ini juga dilakukan tim Komisariat Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Trenggalek.

“Untuk tahap pertama ini, setelah meminta keterangan saksi pelapor dan beberapa saksi lain, kami akan jadwalkan autopsi,” kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek Iptu Agus Salim di Trenggalek, Selasa (4/4/2023).

Advertisement

“Untuk tahap pertama ini, setelah meminta keterangan saksi pelapor dan beberapa saksi lain, kami akan jadwalkan autopsi,” kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek Iptu Agus Salim di Trenggalek, Selasa (4/4/2023).

Dia menjelaskan autopsi ini penting dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian bayi MAOR tersebut. Apakah disebabkan kandungan kimia dalam vaksin atau karena sebab lain.

Meski demikian, Agus mengaku belum tahu kapan waktu autopsi akan dilakukan. Namun, ia memperkirakan autopsi akan dilakukan pekan ini.

Advertisement

Selain itu, lanjut Agus, pihaknya juga telah memanggil berbagai pihak terkait untuk dilakukan klarifikasi.

Dalam istilah hukum, klarifikasi ini biasa disebut dengan istilah pulbaket (pengumpulan bahan keterangan). Hal ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat unsur pidana dalam peristiwa kematian sang bayi.

Hasil klarifikasi itu nantinya bakal dituangkan dalam bentuk laporan hasil penyelidikan sebagai bahan gelar perkara untuk naik ke tahap penyidikan.

Advertisement

“Klarifikasi diperlukan untuk mengetahui apakah peristiwa itu terdapat tindak pidana seperti yang disangkakan atau tidak,” ujarnya.

Sebelumnya putra dari pasangan Mukono, 46, dan Adelia, 17, warga Desa Gemblep, Kecamatan Pogalan, dilaporkan meninggal dunia setelah mengikuti imunisasi di Polindes setempat. Akibat peristiwa itu, pihak keluarga melaporkan kejadian itu ke pihak polisi karena menganggap janggal kematian sang buah hati.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif