SOLOPOS.COM - Petugas gabungan merazia gelandangan dan pengemis di Kota Madiun, Kamis (22/2/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Lima orang gelandangan dan pengemis ditangkap petugas gabungan di Kota Madiun.

Madiunpos.com, MADIUN — Setelah peristiwa masuknya pria yang diduga gila ke rumah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun, Sutoyo, Selasa (21/2/2018), pemerintah setempat bersama Polres menggelar razia orang gila.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Namun, selama hampir dua jam berkeliling Kota Madiun, tim tak menangkap satu pun orang gila.

Petugas yang terdiri dari Polres Madiun Kota, Satpol PP, Kodim Madiun, dan Dinas Sosial berkeliling di wilayah yang berjuluk Kota Gadis itu. Dari penyisiran itu, tidak ada satu pun orang gila yang terlihat batang hidungnya.

Namun, petugas tidak pulang dengan tangan kosong. Tim menjaring lima gelandangan dan pengemis (gepeng) yang beroperasi di sejumlah titik. (baca: Pria Mencurigakan Ditangkap karena Masuki Rumah Ketua MUI Kota Madiun)

Kanit Pam Obvit Polres Madiun Kota, Iptu Timbul, mengatakan razia gabungan kali ini untuk menyisir gelandangan, pengemis, preman, hingga orang gila di wilayah Kota Madiun. Hasil razia kali ini ada lima gelandangan dan pengemis yang ditangkap petugas. Gepeng yang ditangkap terdiri atas tiga laki-laki dan dua perempuan.

“Saat ini tidak ada orang gila yang ditemukan. Kota Madiun steril orang gila,” jelas dia kepada wartawan.

Kasi Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun, Mahmudi, mengatakan lima gepeng yang tertangkap sudah dimasukkan ke selter milik Pemkot Madiun. Selanjutnya, mereka akan langsung didata dan dibina.

Dia menyampaikan dari lima gepeng yang ditangkap ada satu orang diduga mengalami gangguan jiwa. Untuk orang mengalami gangguan jiwa akan dirujuk ke rumah sakit jiwa. (baca pula: Pria Mencurigakan Masuki Rumah Ketua MUI Kota Madiun Alami Gangguan Jiwa akibat Putus Cinta)

Sedangkan gepeng yang diketahui alamatnya akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing. “Gepeng yang ditangkap ada yang ber-KTP, ada yang tidak. Ada yang dari luar kota dan ada yang dari Madiun sendiri,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya