SOLOPOS.COM - Petugas memasang garis polisi saat olah TKP di salah satu ruangan Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (12/12/2022). Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono dalam keterangannya mengatakan bahwa pelaku sempat menyekap Wali Kota Blitar Santoso beserta istri dan empat orang petugas Satpol PP yang berjaga, dan membawa sejumlah perhiasan serta uang senilai Rp400 juta. ANTARA FOTO/Humas Polres Blitar Kota/rwa

Solopos.com, BLITAR — Perampokan dan penyekapan di rumah dinas Wali Kota Blitar, Santoso, kini tengah ditangani aparat Polres Blitar Kota. Tim kepolisian kini mendalami dari rekaman CCTV yang ada di bagian luar rumah dinas.

Dari rekaman CCTV itu terlihat ada mobil pelat merah yang diduga mobil para pelaku perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar pada Senin (12/12/2022) dinihari.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Yang terlintas di CCTV di jalan itu pelat merah, tapi mungkin pengalihan. Belum tentu jenis sebetulnya,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono di Blitar, Senin.

Dia menuturkan dari keterangan para saksi sempat melihat secara samar minibus masuk ke dalam rumah dinas Wali Kota Blitar. Hingga kini, polisi masih mendalami kasus perampokan di rumah dinas tersebut.

Ia mengatakan, para pelaku itu masuk ke dalam rumah dinas setelah melumpuhkan para penjaga dari Satpol PP Kota Blitar. Ada tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar yang sedang bertugas dan mereka disekap.

Baca Juga: Kronologi Penyekapan dan Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar

“Setelah melumpuhkan, baru membuka pintu dan mobil dimasukkan ke dalam baru ditutup lagi. Sementara masih kami petakan, kan pintu gerbang awalnya tertutup,” ujar dia.

Kapolres juga mengatakan sebenarnya saat kejadian semua CCTV masih dalam keadaan aktif, namun pelaku merusak decorder dari CCTV.

“Kalau saat kejadian semua aktif. Pelaku informasinya merusak [decorder CCTV] dan kami masih dalami. Kami lakukan olah TKP awalnya, hanya konstruksi kejadian. Untuk barang bukti belum identifikasi, karena itu tim identifikasi akan ambil sidik jari,” kata Kapolres.

Saat ini, tim dari Polda Jatim juga sudah di Blitar melakukan olah TKP. Hingga kini, olah TKP masih berlangsung guna mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan yang korbannya adalah Wali Kota Blitar Santoso dan istri.

Baca Juga: Imbas Penyekapan, DPR Desak Evaluasi Keamanan Rumah Dinas Wali Kota Blitar

Ia juga menegaskan, kondisi dari Wali Kota Blitar dan istri masih trauma secara psikologis, namun secara fisik tidak ada luka serius di tubuh mereka.

“Pastinya banyak motif dan dugaan terjadi, nanti akan kami lihat jalannya penyidikan. Kami update lagi,” kata dia.

Kasus pencurian disertai dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso dan istri. Saat kejadian, tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar disekap, begitu juga dengan Wali Kota Blitar dan istri juga disekap.

Dalam kasus itu, pelaku diduga 4-5 orang beraksi pada Senin pagi, sekitar jam 03.00-04.00 WIB. Mereka membawa senjata tajam dan meminta tuan rumah menunjukkan tempat penyimpanan barang berharga. Mereka membawa kabur uang dan perhiasan dengan total senilai sekitar Rp400 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya