Jatim
Senin, 17 Agustus 2020 - 15:55 WIB

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Teror di Rumah Bupati Kediri

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi saat olah TKP di rumah pribadi Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Minggu (16/8/2020). (Antaranews.com)

Solopos.com. KEDIRI -- Aparat Polres Kediri memeriksa lima orang saksi terkait teror kembang api di rumah Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Minggu (16/8/20200.

"Kami meminta keterangan dari sejumlah orang. Dua orang pengamanan internal kediaman serta tiga orang anggota Satpol PP," kata Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Gilang Akbar di Kediri, Minggu.

Advertisement

Ia mengatakan, selain memeriksa lima orang saksi, polisi juga mendalami rekaman CCTV di rumah bupati KEdiri. Rencananya, rekaman tersebut dibawa ke ke Labfor Polda Jatim.

Pihaknya juga menegaskan saat ini polisi masih menyelidiki kasus teror di rumah bupati Kediri. Juga meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berbagai berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Advertisement

Pihaknya juga menegaskan saat ini polisi masih menyelidiki kasus teror di rumah bupati Kediri. Juga meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berbagai berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Kota-Kota Dunia dengan Biaya Hidup Termahal: Potong Rambut Rp2,9 Juta

"Saat ini masih dalam penyelidikan. Masyarakat jangan terpancing dengan kabar dan informasi yang belum jelas kebenarannya," kata Gilang dilansir dari Antaranews.com.

Advertisement

"Meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kejahatan teror tersebut. Hingga ke akar-akarnya," kata Sekretaris PC LPBHNU Kabupaten Kediri Taufiq Dwi Kusuma.

Teror Petasan Menyasar Rumah Bupati Kediri, Siapa Pelakunya?

Dikaitkan NU

Pihaknya menyesalkan insiden pelemparan kembang api dengan ukuran besar di rumah pribadi Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, Kabupaten Kediri tersebut.

Advertisement

Ia prihatin dengan kejadian ini dan sangat menyesalkan nama NU dikait-kaitkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa teror atas nama NU sungguh sangat memprihatinkan. Khususnya bagi warga Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam teror di rumah bupati Kediri tersebut berkembang isu liar yang mencoba membenturkan dan memaksa NU Kabupaten Kediri ditarik dalam situasi politik. Kabupaten Kediri akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Desember 2020.

Kapolresta Baru, Solo Bakal Adakan Program Tiada Hari Tanpa Razia

Advertisement

Selain itu, teror tersebut juga merusak perayaan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI di wilayah Kabupaten Kediri.

Pihaknya menegaskan teror tidak dibenarkan dalam bentuk apa pun, terlebih lagi menyeret nama NU dalam pusaran kejadian tersebut.

"Teror dan tindak kekerasan dalam bentuk apa pun dapat dipastikan bukan wujud sikap dari jemaah Nahdlatul Ulama," ujar dia menanggapi teror di rumah bupati Kediri.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif