Jatim
Rabu, 12 April 2017 - 12:05 WIB

Polisi Datangkan Orang Tua 2 Pelajar MTs Magetan untuk Identifikasi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jasad pelajar yang hanyut di Sungai Grape, Kabupaten Madiun, dibawa ke kamar mayat RSUP dr. Soedono, Kota Madiun, Rabu (12/4/2017) sekitar pukul 10.00 WIB. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Polisi mendatangkan dua orang tua korban yang belum ditemukan.

Madiunpos.com, MADIUN — Tim identifikasi mendatangkan keluarga dua siswa MTs Bani Alimursyad Magetan yang belum ditemukan untuk melihat ciri-ciri khusus dari satu jasad yang ditemukan di di Sungai Nglumer, Desa Nglumer, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Rabu (12/4/2017) sekitar pukul 08.30 WIB.

Advertisement

Keluarga kedua korban didatangkan lantaran kondisi jasad yang diyakini salah satu dari enam pelajar MTs Bani Alimursyad yang terseret arus Sungai Grape itu sudah sulit dikenali.

Pantauan Madiunpos.com di RSUP dr. Soedono, Kota Madiun, jasad itu diperiksa di kamar mayat. Polisi menunggu kedua keluarga korban untuk mengidentifikasi ciri-ciri khusus dari jasad yang ditemukan.

Satu jasad yang ditemukan pada Rabu sekitar pukul 08.30 WIB, belum bisa dipastikan apakah Gandi Eka Priambido, 13, dan Ramadhani Imam Saputra, 14.

Advertisement

Salah satu petugas identifikasi korban dari Satreskrim Polres Madiun, Ipda Dadang Arif, mengatakan kondisi jasad korban yang ditemukan wajahnya penuh luka dan bengap serta membengkak.

Selain itu, beberapa bagian tubuh korban juga telah mengalami kerusakan seperti tangan sudah sulit diidentifikasi. Polisi juga akan mencocokkan sidik jari jasad dengan sidik jari dua ijazah SD milik dua korban yang belum ditemukan.

Untuk itu, polisi membutuhkan keterangan dan kesaksian dari kedua keluarga korban. “Kami mendatangkan kedua keluarga korban yang belum ditemukan. Ini supaya untuk memastikan bahwa jasad ini identitasnya siapa,” jelas dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif