SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di Rumah Dinas Wali Kota Blitar setelah peristiwa perampokan di Jawa Timur, Senin (12/12/2022). Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono dalam keterangannya mengatakan bahwa pelaku sempat menyekap Wali Kota Blitar Santoso beserta istri dan empat orang petugas Satpol PP yang berjaga, dan membawa sejumlah perhiasan serta uang senilai Rp400 juta. ANTARA FOTO/Humas Polres Blitar Kota/rwa

Solopos.com, BLITAR — Tujuh orang diperiksa terkait kasus perampokan dan penyekapan yang menimpa Wali Kota Blitar Santoso bersama istrinya di rumah dinas, Senin (12/12/2022) dinihari. Polda Jawa Timur juga membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim, Kombes Pol. Totok Suharyanto, mengatakan ada sejumlah orang saksi yang diperiksa terkait kasus perampokan dan penyekapan Wali Kota Blitar. Beberapa saksi yang diperiksa adalah Santoso, istri Santoso, penjaga rumah dinas, dan orang yang pertama kali membantu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saksi saat ini masih dalam proses pemeriksaan. Tadi ada dari penjaga dan korban masih proses untuk pemeriksaan, kemudian saksi yang mengetahui peristiwa pertama dan yang melakukan pertolongan,” kata Totok di Blitar, Senin.

Totok menuturkan Polda Jatim juga membentuk tim khusus yang terdiri dari laboratorium forensik, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri, maupun dari Satreskrim Polres Blitar Kota.

Pihak kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara mulai siang hingga petang.

Baca Juga: Bejat! Usai Dicekoki Miras, Remaja Perempuan Diperkosa 7 Pemuda di Hutan

“Malam ini, kami evaluasi seluruh hasil olah TKP termasuk tim di lapangan. Ada empat titik olah TKP, secara teknis tidak bisa [kami] sampaikan karena itu bagian dari evaluasi kami dan untuk pola pengejaran pelaku,” tambahnya.

Polisi masih mendalami berbagai macam temuan saat olah TKP. Dari berbagai penemuan itu, kasus tersebut diharapkan bisa segera terungkap.

Polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Kominfo Kota Blitar untuk mencari alternatif kamera pengawas (CCTV) karena CCTV di area rumah dinas Santoso dirusak para pelaku.

“Saat ini kami koordinasi dengan Kominfo mencari alternatif CCTV lainnya. Kami sudah sisir semua di TKP,” ujar Totok.

Baca Juga: Polisi Sebut Perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar Pakai Mobil Pelat Merah

Kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar pada Senin sekitar pukul 03.00 hingga 04.00 WIB.

Dalam kejadian itu, para pelaku yang diperkirakan berjumlah empat hingga lima orang menyekap anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Blitar yang sedang bertugas. Selain itu, Santoso dan istrinya juga sempat disekap serta dipaksa untuk menunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga.

Sejumlah uang serta perhiasan dengan total sekitar Rp400 juta raib dibawa para pelaku. Pelaku diduga mengendarai mobil, namun hingga kini masih diselidiki petugas sebab decorder CCTV dirusak pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya