SOLOPOS.COM - Kondisi ruang kelas SDN 2 Ngunut Kecamatan Parang,Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang palfonnya mengalami kerusakan, Kamis (2/5/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN – Di balik perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dilakukan sejumlah sekolah, ternyata masih ada nasib miris yang dialami para murid sekolah di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Seperti yang terjadi di SDN 2 Ngunut, Kecamatan Parang.

Sehari-hari, murid di sekolah dasar negeri itu dihantui rasa waswas karena plafon ruang kelasnya banyak yang jebol.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kerusakan terlihat di beberapa ruang kelas SDN 2 Ngunut, Kecamatan Parang ini. Kerusakan terparah terlihat pada bagian plafonnya, banyak yang usang dan sudah jebol.

Selain itu, jendela dan pintu juga sudah mulai lapuk dimakan usia serta digerogoti rayap. Tentu kondisi ini membuat para siswa dan guru menjadi waswas saat menjalankan proses belajar mengajar.

Nada, salah seorang siswi sekolah dasar itu mengaku khawatir dengan keadaan tersebut. Pasalnya, plafon-plafon itu dikhawatirkan jatuh saat proses belajar mengajar di ruang kelas.

“Plafonnya banyak yang rusak, takut kalau kejatuhan saat belajar di dalam kelas, apalagi saat hujan deras banyak yang bocor,” ungkapnya, Kamis (2/5/2024).

Andik Harianto, pengajar SDN 2 Ngunut, mengungkapkan bagian ruang kelas yang mengalami kerusakan terparah terjadi di ruang kelas empat. Kondisi seperti itu sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.

“Ini awalnya atapnya banyak yang bocor, ketika hujan datang menyebabkan kayu penyangga plafonnya lapuk dan plafonnya jebol,” katanya kepada Solopos.com, Kamis.

Selain itu, para guru dan siswa sekolah itu mengaku waswas saat hujan deras datang. Pasalnya kebocoran air lumayan parah sehingga dikhawatirkan plafon itu roboh dan menimpa siswa serta guru yang ada di dalamnya.

“Kalau hujan datang banyak kebocoran, takutnya  penyangga plafon itu tidak kuat dan akhirnya roboh. Ketika hujan proses belajar mengajar pasti terpecah konsentrasi. Takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Andik menambahkan, pihak sekolah sejatinya sudah mengusulkan perbaikan ruang kelas tersebut kepada dinas terkait. Namun hingga saat ini usulan itu belum mendapat perhatian serius dari dinas.

“Pihak sekolah juga sudah mengusulkan perbaikan kepada Dinas Pendidikan Magetan, namun hingga saat ini belum ada tanggapan dan kondisi ruang kelas juga masih rusak,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya