Jatim
Sabtu, 27 Januari 2024 - 15:42 WIB

PKB Gus Dur Dukung Prabowo-Gibran, Gusdurian Ngawi: Bukan Bagian Kami!

Yoga Adhitama  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai PKB Gus Dur saat menggelar deklarasi dukungan kepada Prabowo-Gibran di Ngawi. (Solopos.com-Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Gusdurian Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), angkat bicara terkait deklarasi kelompok yang mengaku PKB Gus Dur untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Kurnia Convention Hall Ngawi, Rabu (24/1/2024). Menurut Gusdurian Ngawi, apa yang dilakukan kelompok yang mengatasnamakan sebagai PKB Gus Dur itu bertolak belakang dengan prinsip Gusdurian.

Pengurus Gusdurian Ngawi, Ikhwan Nawawi, memastikan ratusan simpatisan yang mendukung pasangan calon nomor 02 itu bukan bagian dari Gusdurian Ngawi. Dia mengatakan Gusdurian memiliki sikap netral dalam Pemilu maupun Pilpres 2024. Bahkan saat ini Gusdurian Ngawi tengah berjuang dengan mendirikan pos aduan pelanggaran pemilu di setiap kabupaten kota.

Advertisement

“Mereka bukan bagian dari kami, kami tegaskan bahwa Gusdurian netral. Kami tidak berpihak bahkan pada saat ini Gusdurian tengah membuat posko aduan pelanggaran pemilu di setiap kabupaten kota,” katanya, Jumat (26/1/2024).

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Ngawi, Khoirul Anam Mukmin atau yang karib disapa Gus Anam, mengatakan dengan tegas bahwa PKB Gus Dur tidak pernah ada, termasuk di Ngawi. Di sisi lain Gus Anam mengaku tidak tahu menahu soal deklarasi tersebut.

Meski demikian, pihaknya menghargai deklarasi itu sebagai bentuk toleransi dan menghargai kebebasan dalam menentukan pilihan. Selain itu, Gus Anam juga meragukan dasar deklarasi tersebut.

Advertisement

Menurutnya, keluarga Gus Dur pun pada Pemilu 2024 ini tidak seluruhnya mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Bahkan Gus Anam menilai mereka yang melakukan deklarasi dukungan ke Prabowo-Gibran itu bukanlah simpatisan maupun anggota PKB.

“Baru tahu saya ada deklarasi semacam itu, yang jelas itu hak mereka memilih capres 01, 02, atau 03. Tapi saya ragu, saya melihat keluarga Gus Dur sendiri saat ini tidak juga semua di 02,” katanya kepada Solopos.com.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Ngawi itu mengatakan, siapapun sejatinya punya hak politik untuk memilih calon presiden. Baik pasangan nomor urut 01, 02 atau 03. Kendati demikian, ia menyayangkan penggunaan atau klaim nama Gus Dur tanpa tanggung jawab dan etika.

Advertisement

“Tidak ada nama PKB Gus Dur dan bukan bagian dari PKB yang resmi. Jika benar-benar pengagum Gus Dur justru harusnya tidak memilih pasangan 02. Jika benar-benar tegak lurus terhadap Gus Dur, pilihannya bukan pada calon yang merusak demokrasi,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif