Jatim
Jumat, 11 September 2015 - 20:05 WIB

PILKADA SERENTAK : KPU Madiun Minta Mahasiwa Tak Jual Diri…

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pilkada Serentak diseminarkan di Unika Widya Mandala Madiun dengan menghadirkan Ketua KPU Kota Madiun sebagai pembicaran.

Madiunpos.com, MADIUN — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun Sasongko meminta setiap mahasiswa atau pemuda di Kota Gadis menjauhi praktik money politics atau politik uang dalam pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) yang mulai 2015 ini dilaksanakan secara serentak.

Advertisement

Sasongko bahkan mengajak mahasiswa menentang keras praktik money politics yang terjadi di masyarakat, utamanya saat pilkada serentak mendatang digelar. Dia meminta mahasiswa untuk mengabaikan iming-iming uang atau hadiah yang bisa jadi akan dilayangkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab menjelang pemungutan suara.

Mahasiswa, menurut Ketua KPU Kota Madiun bahkan perlu aktif melaporkan temuan apabila menyaksikan praktik money politics. “Ketika terlibat money politics, mahasiswa telah melakukan dagang suara atau dagang sapi. Suara yang dimiliki mahasiswa dihargai dengan rupiah, sama dengan jual diri,” tutur Sasongko saat menjadi pembicara dalam Seminar Pilkada bertemakan “Pilkada Serentak yang Tidak Serentak” di Auditorium Kampus Unika Widya Mandala (Wima) Madiun, Jumat (11/9/2015).

Sulit Ditangani
Sasongko menyebut Kota Madiun memang tidak ikut serta dalam pilkada serentak pada tahun 2015 ini. Meski demikian, lanjut dia, masyarakat, termasuk mahasiswa mulai menyiapkan mental untuk menolak kecurangan dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. Menurut Sasongko, KPU Kota Madiun tidak bisa menangani praktik money politics saat pemilu.

Advertisement

“Kami sulit menangani praktik money politics. Kami hanya bisa melakukan sosialisasi dan penyadaran sebagai upaya pencegahan terhadap kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu. Kedepan, KPK juga akan mengerahkan sukarelawan untuk menangkap pelaku money politic,” ujar Sasongko.

Sebagai informasi, Seminar Pilkada bertema Pilkada Serentak yang Tidak Serentak tersebut diselenggarakan atas kerjasama Unika Wima Madiun bersama Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI). Lebih dari 150 mahasiswa dan 50 dosen Unika Wima Madiun terlibat dalam Seminar Pilkada.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif