SOLOPOS.COM - Calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, blusukan di Pasar Besar Madiun, Senin (26/2/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Pilkada Jatim, calon gubernur Jatim Khofifah mendapatkan serangan kampanye hitam.

Madiunpos.com, MADIUN — Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengaku mendapat serangan kampanye hitam dari berbagai pihak. Salah satu serangan kampanye hitam berasal dari lawan politiknya dengan mempropagandakan tidak boleh memilih pemimpin perempuan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepada wartawan saat blusukan di Pasar Besar Madiun, Khofifah, menyebut ada lebih dari 30 kasus kampanye hitam yang ditujukan padanya. Pada Senin ini, tim hukumnya akan melaporkan temuan-temuan kampanye hitam tersebut kepada Bawaslu Jawa Timur.

“Bukan hanya ada. Tapi banyak kampanye hitam. Hari ini ada yang menyampaikan ke Bawaslu,” jelas dia.

Dia menyebut salah satu kampanye hitam itu dari lawan politiknya. Khofifah mengaku memiliki bukti rekaman saat tim pasangan calon lawannya mengajak masyarakat tidak boleh memilih pemimpin perempuan di sebuah forum.

Menurut dia, tidak semua kampanye hitam itu datang dari kompetitor. Terkadang ada juga kampanye hitam yang dilontarkan seseorang untuk memancing reaksi publik.

Baca:

“Saya tidak boleh menyebut kompetitor. Terkadang ada pihak lain yang melempar isu tertentu untuk melihat reaksi publik,” jelas mantan Menteri Sosial era Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla itu.

Atas laporan tersebut, Khofifah berharap Bawaslu mengusut tuntas penyebar kampanye hitam tersebut dan memberikan sanksi sesuai aturan berlaku. Menurut dia, tidak melakukan kampanye hitam merupakan salah satu komitmen yang harus dipatuhi dalam pilkada.

“Itu bagian dari komitmen. Paslon sudah menandatangani deklarasi kampanye anti-SARA. Mari kita jaga kampanye ini dengan guyub rukun,” terang dia.

Khofifah mempertanyakan ketegasan Bawaslu yang tidak menertibkan baliho-baliho atau APK milik kompetitor yang berada di ruang publik. Dia mengklaim seluruh APK miliknya yang ada di ruang privat seperti halaman rumah sudah ditertibkan.

Dia menilai kedewasaan berpolitik masyarakat harus lebih tinggi. Dengan munculnya berbagai kampanye hitam itu, justru yang muncul yaitu rasa empati dan simpati kepadanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya