SOLOPOS.COM - Riuhnya Trenggalek Specta Run, Sabtu (29/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara-Istimewa)

Pilkada 2015 di Kabupaten Trenggalek dikaitkan dengan penyelenggaraan Trenggalek Specta Run yang berhasil menghimpun 1.500 anak muda.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Panitia kegiatan Trenggalek Specta Run di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur membantah unsur politis kegiatan olahraga lari santai yang diramu dengan aksi saling tabur tepung warna antarpeserta yang mereka gelar, Sabtu (29/11/2015).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kendati kegiatan itu dihadiri Mochamad Nur Arifin yang kini tengah menjadi peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Trenggalek sebagai salah seorang calon wakil bupati. Bahkan meskipun penyelenggaraan kegiatan yang dihadiri Mochamad Nur Arifin itu bertepatan dengan masa kampanye Pilkada 2015.

“Kegiatan ini murni digelar dengan tujuan memotivasi kalangan muda-mudi Trenggalek agar menjadi kreatif dan inovatif dalam berkarya,” kata Novi Vernia dari Ideas Project selaku panitia penyelenggara Trenggalek Specta Run di Trenggalek, Selasa (1/12/2015).

Novi yang didampingi sejumlah anggota lain panitia penyelenggara menolak acara mereka dikaitkan dengan agenda politik menjelang pemungutan suara Pilkada 2015, apalagi dalam rangka pemenangan salah satu pasangan calon. Menurutnya, acara tersebut bersifat terbuka demi mewadahi semangat dan kreatifitas kaum muda Trenggalek dalam kerangka yang positif.

“Kami meminta maaf jika ada yang tidak berkenan dengan acara itu,” ujarnya kepada wartawan.

1.500 Muda-Mudi
Trenggalek Specta Run yang dihadiri lebih dari 1.500 muda-mudi di Trenggalek tersebut sempat menuai protes dari sebagian warga Trenggalek. Sebagian kalangan mengaku khawatir kegiatan yang menghadirkan disc jockey nasional, DJ Yasmin, mempengaruhi mental generasi muda Trenggalek yang mereka kalim memiliki karakter santun dan menghormati budaya timur menjadi berorientasi budaya pergaulan bebas.

“Dalam acara itu kami tetap mengakomodasi nilai-nilai budaya lokal dengan memisahkan antara peserta cowok [laki-laki] dan cewek [perempuan] agar tidak memicu stigma negatif meskipun di daerah lain hal ini tidak pernah dilakukan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, selama kegiatan panitia juga memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk menjalankan ibadah dengan istirahat dan jeda saat azan Ashar dan Maghrib, tambah Novi. Novi menegaskan, kehadiran salah seorang peserta Pilkada Trenggalek 2015 yang merupakan calon wakil bupati setempat, Mochamad Nur Arifin, dalam kegiatan itu hanyalah sebagai tamu undangan.

Tak Terkait Pilkada
Menurut penjelasan Novi, panitia sengaja mengundang Arifin untuk memberi semangat kepada anak-anak muda Trenggalek atas keberhasilannya menjadi pengusaha di usia muda. “Tapi kegiatan itu tak ada sangkut pautnya dengan pilkada,” tegasnya.

Wawan, seorang panitia penyelenggara Trenggalek Specta Run yang lain memastikan, sebagian hasil penjualan tiket yang terkumpul sekitar Rp25 juta seluruhnya disumbangkan kepada anak yatim dan komunitas difabel atau anak berkebutuhan khusus di Trenggalek. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat Trenggalek tak serta-merta menghakimi musik yang disajikan DJ.

Sayang baik Arifin maupun tim pemenangannya tak bisa dikonfirmasi perihal kehadirannya dalam kegiatan itu. Sesuai jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Emil Elestianto Dardak–Mochamad Nur Arifin memang tengah menyelenggarakan kampanye pada hari itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya