SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi

Peternakan Bojonegoro yakni ternak sapi ongole diwarnai adanya sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Puluhan sapi betina jenis Ongole di Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, teridentifikasi mengalami gangguan reproduksi yang disebabkan faktor genetik, penyakit, dan pakan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Camat Tambakrejo, Bojonegoro Ngasiadji, menjelaskan sebanyak 57 ekor sapi betina mengalami gangguan reproduksi sehingga tidak bisa beranak, meskipun sudah dikawinkan atau memperoleh inseminasi buatan.

“Peternak tahu sapinya mengalami gangguan reproduksi, karena dalam kurun waktu satu tahun sapinya belum beranak, padahal seharusnya sudah beranak,” jelas dia, di Bojonegoro, Selasa (26/4/2016).

Oleh sebab itu, lanjut dia, peternak kemudian melaporkan kondisi sapinya kepada Dinas Peternakan dan Perikanan. “Dari 170 ekor sapi betina yang menjalani pemeriksaan, diketahui ada 57 ekor sapi betina, yang mengalami gangguan reproduksi,” jelas dia.

Menurut dia, sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi langsung memperoleh pengobatan dari mantri hewan, suntikan hormon, vitamin, dan obat cacing.

“Saat ini sapi betina itu memperoleh pengawasan petugas mantri hewan secara intensif, untuk melihat perkembangan hasil pengobatan,” kata dia.

Menurut dia, populasi sapi Ongole terbanyak ada di Kecamatan Tambakrejo, antara lain, ada di Desa Jatimulyo, dan Napis, juga desa lainnya, dengan jumlah mencapai lebih dari 14.300 ekor.

“Sapi jenis Ongole memperoleh perhatian layak dikembangkan, dengan pertimbangan pemeliharaannya mudah, juga dagingnya lebih enak dibandingkan sapi jenis lainnya,” ucap dia.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Bojonegoro Ardiyono menambahkan pemkab mencanangkan di sejumlah desa di Kecamatan Tambakrejo, sebagai pusat pembenihan sapi jenis ongole.

Sesuai rencana, lanjut dia, sapi Ongole akan dikembangkan sebagai benih unggul, yang kemudian juga akan dikembangkan di seluruh daerah di Indonesia.

Kepala Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro Mulyono, menjelaskan jumlah sapi Ongole di desanya yang dijual keluar rata-rata berkisar 20-30 ekor sapi/pasaran (sekitar lima hari).

“Sapi yang dijual biasanya sapi betina yang sudah tidak produktif. Saya kira kalau sapi jantan tidak ada yang dijual, kecuali peternak membutuhkan uang,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya