SOLOPOS.COM - Petugas dari Satpol PP Kabupaten Madiun mengunjungi lokasi peternakan ayam petelur yang dikeluhkan warga di Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Madiun, Selasa (22/2/2022). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Sejumlah warga Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, mengeluhkan keberadaan usaha peternakan ayam petelur yang ada di wilayahnya. Warga mengeluh karena peternakan tersebut berada di tengah perkampungan dan menimbulkan bau tidak sedap.

Pantauan di lokasi, Selasa (22/2/2022), ada dua titik peternakan ayam petelur di desa tersebut. Lokasi kandang dua peternakan tersebut berdekatan dan berada di tengah-tengah permukiman warga. Bau tidak sedap yang ditimbulkan dari peternakan itu memang tercium dari rumah warga.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bukan hanya bau tidak sedap, dampak yang ditimbulkan dari keberadaan peternakan ayam itu juga memunculkan banyak lalat. Dua peternakan ayam petelur itu milik dua orang yang berbeda, Rini dan Hasyim.

Baca juga: Hujan Es Terjang Desa Pucanganom di Madiun Selama 3 Menit, Ini Wujudnya

Salah satu warga yang mengeluh adalah Sumarmi, 59. Dia menuturkan rumahnya hanya berjarak sekitar 5 meter dari kandang peternakan ayam tersebut. Sudah bertahun-tahun, dirinya merasakan dampak dari keberadaan peternakan ayam itu.

Sumarmi mengatakan dampak yang dirasakan yakni bau tidak sedap dari kotoran ayam dan munculnya serangan lalat. Dia juga menunjukkan empat kertas perekat lalat yang dipenuhi lalat.

“Hari ini sudah ada empat kertas perekat ini yang penuh dengan lalat. Semua makanan dan minuman harus ditutup rapat. Kalau tidak ya bakal dihinggapi lalat. Saya itu beli kertas perekat satu boks isi 50 lembar, enggak sampai sebulan sudah habis,” jelas dia saat ditemui di rumahnya.

Mengenai keberadaan bau tak sedap, lanjut Sumarmi, itu tergantung dari arah angin. Saat arah angin berhembus ke rumahnya, bau tidak sedap yang ditimbulkan dari tumpukan kotoran ayam itu sangat terasa.

“Baunya benar-benar bikin tidak nyaman. Dampak ke kesehatan ya bikin sesak napas kan,” jelasnya.

Baca juga: Warga Kota Madiun Butuh Telur hingga 100 Ton/Bulan

Sebenarnya, kata dia, keluhan terkait dampak yang ditimbulkan dari peternakan ini sudah kerap disampaikan kepada pemilik maupun pemerintah desa. Namun, selama ini memang tidak ada tindak lanjut dan solusi.

Kepala Desa Doho, Markuwat, membenarkan ada keluhan dari warga terkait keberadaa peternakan ayam petelur yang ada di tengah permukiman. Ada sekitar 40 warga yang protes terkait keberadaan dua peternakan ayam tersebut.

“Warga mengeluh terkait bau kotoran ayam. Karena memang kandang ternak itu sangat dekat dengan permukiman,” jelas dia saat mengunjungi salah satu kandang ternak ayam petelur, Selasa.

Mengenai keluhan warga ini, lanjutnya, pemerintah desa akan memanggil kedua pemilik peternakan ayam tersebut. Pemerintah desa meminta supaya pemilik peternakan bisa menghilangkan bau tidak sedap yang ditimbulkan dari keberadaan peternakan ayam itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya