Jatim
Senin, 18 Februari 2019 - 12:05 WIB

Peternak Ayam Blitar Bersyukur Dapat Pasokan Jagung dari Lamongan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, LAMONGAN — Hasil panen jagung petani di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, disalurkan ke peternak ayam layer (petelur) Blitar, sebagai solusi memenuhi kebutuhan pakan ternak. Sebelumnya, peternak ayam Blitar mengeluh di  karena sebelumnya kesulitan mendapatkan jagung pakan.

Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (Putera) Blitar Sukarman menyatakan bersyukur pasokan itu membuat dirinya dan peternak lainnya tidak lagi kerepotan mendapatkan jagung pakan untuk ayam-ayam ternaknya.

Advertisement

“Alhamdulillah, terima kasih sebelumnya kepada Pak Menteri, Pak Presiden yang telah membantu kami, khususnya peternak Blitar karena butuh jagung dan Pemerintah Lamongan siap karena merupakan produsen jagung,” kata Sukarman dalam keterangan persnya, Jumat (15/2/2019).

Sebelumnya, penyaluran pasokan jagung ke peternak Blitar itu merupakan solusi Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman saat panen jagung di Kabupaten Lamongan, beberapa waktu lalu, tepatnya di Desa Mojorejo Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan.

Solusi itu diberikan, setelah mendengar keluhan peternak mengenai kesulitan jagung pakan yang masih dialami peternak ayam mandiri di Blitar.

Advertisement

Di lokasi panen jagung, Menpan Amran langsung meminta dibuatkan kesepakatan kerja sama pembelian jagung antara petani di Lamongan, dengan peternak ayam layer di Blitar, dan Bulog diminta berada di tengah, untuk memastikan jagung petani Lamongan benar disalurkan ke peternak ayam Blitar.

Sukarman mengatakan, dirinya dan peternak lainnya siap menerima 10.000 ton jagung untuk kebutuhan pakan.

“Kami berharap seminggu yang akan datang mulai ada pengiriman setelah ada MoU, sampai batas 10.000 ton. Jadi 10.000 ton itu jangka waktu 3 minggu. (Setelah) selesai, perbarui lagi,” katanya.

Advertisement

Berdasarkan data, perhari peternak ayam layer mandiri di Blitar membutuhkan sebanyak 1.200–1.500 ton per hari.

“Kami harap model kerja sama sebagai solusi yang baru pertama kalinya dibuat Kementan ini, dapat ditularkan ke daerah-daerah sentra peternakan ayam lainnya,” katanya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif