SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani tembakau. (Solopos/Dok)

Nasib petani tembakau tak jauh beda dengan petani lainnya. Mereka sama-sama terpuruk.

Madiunpos.com, JEMBER – Puluhan petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jember, Jawa Timur, menuntut kesejahteraan petani yang semakin terpuruk.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Aksi mereka gelar di halaman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Kabupaten Jember sambil membawa sejumlah tanaman tembakau yang sudah dikeringkan.

“Kami meminta kepada Pemkab dan DPRD Jember memperhatikan nasib petani tembakau yang sangat terpuruk,” kata Ketua APTI Jember, Suwarno, Kamis (19/3/2015).

Menurut dia, luas lahan tembakau Na Oogst bawah naungan (NOTA) dan Na Oogst tradisional di Kabupaten Jember sebanyak 5.500 hektare dengan rincian 3.500 hektare ditanami tembakau NOTA dan sisanya Na Oogst tradisional.

“Dari total luas lahan itu, kerugian petani tembakau di Jember tahun lalu totalnya mencapai Rp85 miliar, sehingga tahun ini kami berharap ada kebijakan dari pemerintah dan DPRD untuk memperbaiki tata niaga tembakau,” paparnya.

Ia menjelaskan harga jual tembakau Na Oogst tradisional dan NOTA tahun 2014 anjlok yakni untuk fillernya sebesar Rp50.000 hingga Rp100.000 per kuintal, padahal pada tahun 2013 harga jualnya berkisar Rp2,5 hingga Rp3 juta per kuintal.

“Jatuhnya harga tembakau pada tahun lalu menyebabkan para petani trauma untuk menanam tembakau tahun ini, namun di satu sisi kami harus mempertahankan hidup dengan menanam tembakau,” katanya.

Selain harga tembakau yang tidak stabil, lanjut dia, banyak perusahaan yang menanam tembakau, sehingga tembakau yang ditanam petani laku sangat murah.

“Mau tidak mau, kami terpaksa menjual tembakau dengan harga murah, sehingga petani mengalami kerugian ratusan juta,” ujarnya.

Perwakilan APTI Jember ditemui oleh Ketua Komisi B DPRD Jember, Bukri, dan anggotanya di ruangan Komisi B setempat.

“Kami akan memanggil Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Pertanian, dan sejumlah eksportir tembakau terkait persoalan yang disampaikan para petani tembakau,” tutur Bukri.

Menurut politisi PDIP itu, pihaknya akan mencari solusi untuk persoalan petani tembakau yang semakin terpuruk karena Kabupaten Jember merupakan salah satu penghasil tembakau terbaik di Indonesia.

“Kami juga menyayangkan rendahnya harga jual tembakau di Jember, padahal selama ini tembakau Jember menjadi salah satu produk andalan yang diekspor ke luar negeri,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya