Jatim
Rabu, 20 Februari 2019 - 04:05 WIB

Petani Gresik Tolak Bantuan Rp15 Juta, Alasannya Tak Terduga

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, GRESIK — Bakri, 69, petani di Desa Karangsemanding, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menorehkan kisah inspiratif karena menolak bantuan pemugaran rumah dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pemerintah daerah setempat.

Bantuan itu sengaja Bakri tolak karena dirinya menganggap masih banyak warga lain lebih berhak dengan bantuan senilai Rp15 juta itu.

Advertisement

Bakri mengatakan penolakan itu datang dari dalam hati, sebab saat ini telah mampu membangun rumah dan membeli sepeda motor.

“Mengingat masih banyak yang lebih pantas mendapatkan bantuan tersebut, maka saya tolak bantuan karena masih banyak membutuhkan daripada saya,” katanya di Gresik, Selasa (19/2/2019). 

Camat Balongpanggang Jusuf Ansyori menjelaskan total penerima bantuan pemugaran rumah bagi orang tidak mampu di wilayah Balongpanggang, Gresik, mencapai 94 orang, dan di Desa Karangsemanding terdapat 12 orang.

Advertisement

“Bantuan pemugaran rumah itu merupakan pengajuan anggaran pada tahun 2017, lalu diusulkan 2018 dan dicairkan pada 2019. Pak Bakri menolak bantuan program pemugaran rumah sebesar Rp15 juta dari pemerintah. Oleh karena itu dana kami kembalikan ke pemerintah,” kata Jusuf Ansyori.

Dia menjelaskan di tengah perjalanan pemrosesan bantuan, Bakri mengalami peningkatan ekonomi, sebab selain pekerjaanya dipercaya menggarap sawah beberapa orang, juga menjadi koordinator persewaan alat-alat tani.

“Dulu rumah Bakri masuk dalam warga yang layak dibantu, namun dalam tiga tahun terakhir ekonominya naik dan rumahnya mampu diperbaiki secara mandiri, sehingga dia sengaja menolak bantuan itu dengan alasan masih banyak yang lebih layak menerima,” katanya.

Advertisement

Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik, Sutrisno mengapresiasi sikap Bakri, karena masih ada warga yang menolak bantuan karena menganggap masih banyak yang lebih berhak dibanding dirinya.

“Kami apresiasi, sebab kebanyakan orang sudah kaya tapi masih minta bantuan kepada pemerintah,” kata Sutrisno.

Sutrisno mengatakan bantuan program pemugaran rumah itu masuk dalam program Dinas Perumahan dan Permukiman Pemkab Gresik yang setiap tahun menggelontor anggaran untuk perbaikan beberapa rumah di perdesaan.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif