Jatim
Jumat, 22 Februari 2019 - 08:05 WIB

Petani Bojonegoro Meninggal Tersambar Petir Saat Berteduh di Sawah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Rajan bin Rochim, 60, warga Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia usai tersambar petir saat beristirahat setelah memanen padi di sawah desa setempat, Kamis (21/2/2019).

“Korban tersambar petir bersamaan dengan hujan gerimis saat beristirahat usai makan siang sekitar pukul 11.30 WIB,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Kamis.

Advertisement

Dia menambahkan korban ketika itu bersama dengan sesama buruh panen lainnya, yaitu Supriyanto, 49, dan Abdul Rochim, 35, juga warga Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk, duduk seusai bekerja memanen tanaman padi milik Ramijan di Desa Kandangan.

“Ketika mereka bertiga beristirahat setelah makan siang, korban ketika duduk berteduh tersambar petir,” ucapnya.

Advertisement

“Ketika mereka bertiga beristirahat setelah makan siang, korban ketika duduk berteduh tersambar petir,” ucapnya.

Supriyanto yang berada di sebelah korban tahu kondisi korban Rajan bin Rochim yang tersambar petir itu dalam kondisi masih hidup.

Bersama dengan Abdul Rochim, Supriyanto berusaha memberikan pertolongan kepada korban dengan mencarikan rumput jenis teki dan glinting yang diyakini bisa menyembuhkan korban tersambar petir.

Advertisement

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara medis, lanjut dia, pada tubuh korban terdapat luka lebam pada punggung kiri, paha kiri luar, mengeluarkan aroma hangus, dan telinga kanan mengeluarkan darah.

“Setelah dilakukan pemeriksaan korban diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,” katanya.

Nadif Ulfia menambahkan sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Bojonegoro, korban tersambar petir memperoleh santunan uang sebesar Rp2,5 juta yang diserahkan kepada ahli warisnya.

Advertisement

“Selama musim hujan tahun ini baru sekali ini ada korban meninggal tersambar petir,” ucapnya.

Nadif Ulfia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan Februari, karena selain rawan angin kencang juga petir. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya 

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif