Solopos.com, SURABAYA — Situasi pandemi Covid-19 di Jawa Timur tidak baik-baik saja. Sebanyak 33 dari total 38 kabupaten dan kota di Jatim masuk kategori zona merah penyebaran Covid-19.
“Pekan ini ada 33 daerah, setelah pekan lalu 19 daerah. Lalu ada lima daerah zona oranye/jingga atau berisiko sedang,” ujar anggota Satuan Tugas Kuratif Covid-19 Jawa Timur, dr. Makhyan Jibril, di Surabaya, Rabu (21/7/2021).
Hanya Kota Probolinggo, Kabupaten Sumenep, Kota Blitar, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sampang yang zona oranye. Lainnya seperti Surabaya, Ngawi, Sidoarjo, Madiun, Kediri, Ponorogo, dan Magetan masuk risiko tinggi penyebaran Covid-19 alias zona merah.
Baca Juga: Omzet Turun Drastis, PKL Madiun Berharap PPKM Darurat Tak Diperpanjang
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim pada Selasa (20/7/2021) per pukul 16.00 WIB, terdapat tambahan sebanyak 5.654 kasus baru terkonfirmasi positif. Kemudia 2.582 kasus sembuh dan 268 kasus meninggal dunia.
Secara kumulatif, total terkonfirmasi positif Covid-19 hingga saat ini sebanyak 249.245 kasus. Perinciannya 48.569 kasus (19,49%) dirawat, 184.213 kasus (73,91%) sembuh, dan 16.463 kasus (6,61%) meninggal dunia.
Dokter Jibril menjelaskan naiknya angka dan bertambahnya zona merah karena kasus yang meningkat selama sepekan terakhir.
Baca Juga: Pemkot Madiun Buka Rekrutmen Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Gajinya Rp1,8 Juta Per Bulan
“Penentuan zona dari Satgas Pusat juga karena didasarkan 15 indikator epidemiologi mingguan,” ucap dokter muda yang juga juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jatim tersebut.
Selain itu, kata dia, juga disebabkan faktor peningkatan kapasitas testing (pengujian) maupun pemeriksaan sampel yang naik tiga kali lipat.