SOLOPOS.COM - Pesawat Golden Eagle dengan pilot Komandan Skadron 15 Letkol (Pnb) Marda Sarjono dan co pilot Mayor (Pnb) Dwi Cahyadi sesaat sebelum jatuh di arena Gebyar Dirgantara, Yogyakarta, Minggu (20/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Regina Safri)

Pesawat Golden Eagle jatuh mengempas bumi kala diterbkang Komandan Skadron 15 Lanud Iswahjudi, Letkol (Pnb) Marda Sarjono.

Madiunpos.com, MADIUN — Penyebab pesawat T-50i Golden Eagle jatuh di Yogyakarta hingga menewaskan Letkol (Pnb) Marda Sarjono dan Mayor (Pnb) Dwi Cahyadi—dua penerbang Skadron 15 Lanud Iswahjudi—baru bisa diketahui setelah proses identifikasi yang membutuhkan waktu tiga hingga enam bulan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Panglima Komando Operasi (Pangoops) Angkatan Udara (AU) II, Masekal Muda TNI Dody Trisunu, menyampaikan proses identifikasi penyebab pesawat T-50i Golden Eagle jatuh setelah melakukan manuver dalam acara Gebyar Dirgantara di Lanud Adi Sutijpto, Yogyakarta, Minggu (20/12/2015) sekitar pukul 09.45 WIB tersebut dilakukan tim internal dari TNI AU. Dia menyebut proses identifikasi tidak perlu melibatkan pihak pengembang pesawat tempur ringan T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan dan perusahaan penerbang AS Lochkeed Martin.

“Kami belum bisa menyampaikan penyebab pesawat jatuh. Sudah ada satu tim dari TNI AU yang dikerahkan untuk melakukan identifikasi. Biasanya tim membutuhkan waktu tiga bulan sampai enam bulan untuk mengetahui penyebabnya [pesawat jatuh],” kata Masekal Muda TNI Dody Trisunu setelah menjadi inspektur upacara pemakaman Letkol (Pnb) Marda Sarjono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), Senin (21/12/2015).

Meski demikian, Masekal Muda TNI Dody Trisunu, memastikan kondisi pesawat T-50i Golden Eagle yang digunakan Letkol (Pnb) Marda Sarjono dan Mayor (Pnb) Dwi Cahyadi laik terbang. Menurut dia, pesawat yang dioperasikan Skadron 15 Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jatim tersebut juga tergolong produksi baru, yakni tahun 2014.

Jangan Surut Nyali!
Masekal Muda TNI Dody Trisunu meminta kecelakaan pesawat tempur di Yogyakarta tidak menyurutkan nyali prajurit TNI AU. “Peristiwa ini hendaknya membuat para prajurit lebih meningkatkan rasa pengabdian kepada bangsa dan negera. Saya mewakili keluarga besar TNI AU mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga prajurit yang ditinggalkan,” ujar Masekal Muda TNI Dody Trisunu.

Diberitakan Madiunpos.com sebelumnya, jenazah Letkol (Pnb) Marda Sarjono sebelum dimakamkan di TMP Kota Madiun terlebih dahulu disemayamkan di rumah duka, Jl. Cendrawasih II/11, Kompleks Lanud Iswahjudi, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Magetan. Jenazah diterbangkan ke rumah duka dari Lunud Adisutjipto Yogyakarta menggunakan pesawat CN-295 dan tiba di Lanud Iswahjudi, Minggu sekitar pukul 17.30 WIB.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya