SOLOPOS.COM - Alsintan bantuan pemerintah siap dibagikan di Jombang, Kamis (1/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Pertanian nasional ini terkait alokasi dana untuk pembelian alsintan.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Anggaran sebesar Rp4,1 triliun dialokasikan dalam APBN 2016 untuk pembelian alat mesin pertanian (alsintan). Angka tersebut meningkat Rp3,6 triliun dibanding 2015 sebagai usaha meningkatkan produksi tanaman padi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Alokasi anggaran sebesar Rp4,1 triliun itu sampai sekarang baru terserap sekitar 11 persen,” kata Direktur Alsintan Kementerian Pertanian Suprapti di Bojonegoro, Sabtu (2/4/2016).

Menurut dia, alokasi anggaran sebesar Rp4,1 triliun itu untuk membeli alsintan antara lain, traktor, pompa air, alat tanam, dan alat panen dan pengolahan hasil pertanian. “Pengadaan alsintan yang sedang berjalan ini untuk mengubah pertanian tradisional menjadi modern,” ungkap Suprapti.

Ia menjelaskan dengan alsintan maka produksi pertanian di Tanah Air, bisa lebih meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan catatan kebutuhan pupuk dan air tercukupi. Dalam praktiknya alsintan diberikan kepada petani melalui kelompok tani, sehingga bisa dimanfaatkan bersama.

Ia mengakui kehadiran alsintan bisa menimbulkan pertentangan, karena menggeser tenaga kerja. Ia mencontohkan di Karanganyar, Jawa Tengah, kehadiran mesin alat tanam padi, sempat dipermasalahkan buruh tani, yang takut kehilangan pekerjaan.

Namun, katanya, buruh tani di daerah setempat bisa menerima setelah memperoleh kejelasan mereka tetap bisa bekerja dengan membuat benih tanaman padi di rumahnya masing-masing.

“Kehadiran alsintan juga untuk memengaruhi generasi muda agar bersedia bertani, sebab sekarang banyak generasi muda yang enggan bertani,” ucap dia.

Sesuai data, katanya, luas tanaman padi tertanam di Tanah Air, pada Oktober-Maret 2016, seluas 9,105 juta hektare.

“Pemerintah manargetkan tanaman padi tertanam pada tahun ini mencapai 13 juta hektare,” ungkap dia.

Di Bojonegoro, Ia bersama dengan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sumarjo Gatot Irianto, mengikuti pembelian gabah di petani yang dilakukan di Bulog Subdivre III Bojonegoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya