SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Pertanian Magetan yakni tanaman ketela menjadi sasaran hama tikus.

Madiunpos.com, MAGETAN – Serangan organisme pengganggu tanaman jenis tikus beberapa waktu terakhir membuat petani ketela di Desa Durenan, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, merugi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Serangan hama tikus ini sudah terjadi selama setahun terakhir. Sudah berulang kali dibasmi, namun masih saja ada,” ujar petani ubi jalar di desa setempat, Marno, kepada wartawan, Kamis (16/12/2016).

Akibat serangan hama tikus tersebut, kata dia, panen ubi jalar hasil menurun hingga 50 persen. “Kami rugi cukup banyak karena tikus merusak dan memakan hasil tanaman yang siap panen. Hampir semua lahan ketela terkena hama tikus,” kata dia.

Karena sudah sangat dipusingkan dengan serangan hama tersebut, petani lalu melapor ke Dinas Pertanian Magetan untuk membantu menanggulanginya.

Pada Kamis, petugas Dinas Pertanian dan petani di Desa Durenan melakukan pembasmian hama tikus yang menyerang tanaman ketela atau ubi jalar dengan cara fumigasi atau pengemposan.

Penyuluh pertanian lapangan Dinas Pertanian Magetan, Tatik Arminayu, mengatakan pemasmian hama tikus dilakukan dengan cara fumigasi atau pengemposan menggunakan bahan belerang.

“Fumigasi atau pengemposan merupakan cara yang paling efektif untuk membasmi hama tikus. Dengan cara itu, diharapkan tikus bisa dibasmi hingga ke generasi berikutnya,” kata Tatik.

Adapun fumigasi dilakukan dengan membuat lubang di sekitar sarang tikus, kemudian, lubang tersebut dimasuki obat belerang bakar yang telah dinyalakan.

“Setelah itu, lubang tempat memasukkkan asap belerang tersebut ditutup langsung dengan tanah lumpur. Diharapkan, hama tikus dapat dikendalikan dengan cara tersebut,” kata dia.

Seperti diketahui, ubi jalar merupakan salah satu komoditas unggulan di Magetan selain tanaman hortikultura di lereng Gunung Lawu.

Data Dinas Pertanian Magetan mencatat, luas total lahan ubi jalar di Magetan tercatat mencapai 1.998 hektare yang tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Poncol, Magetan, Ngariboyo, Plaosan, Sidorejo, dan Panekan. Adapun jumlah produksi ubi jalar di wilayah setempat mencapai sekitar 810,119 kuintal per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya