SOLOPOS.COM - Ilustrasi panen padi (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pertanian Jatim disangga Blitar sebagai daerah sentra produksi pangan.

Madiunpos.com, BLITAR — Aktivitas panen padi pertanian Jatim di Blitar yang merupakan daerah sentra produksi pangan tidak terlalu terpengaruh musim kemarau 2015 yang berkepanjangan akibat dampak El Nino.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan walaupun dilanda musim kemarau yang sangat parah, Blitar sebagai salah satu kawasan penyangga pertanian Jatim mampu melakukan kegiatan panen raya dan tanam tiga kali dalam setahun. Adapun total luas lahan sawah yang akan dioptimalkan di Blitar mencapai 500 ha.

Menurutnya, lahan sawah di Blitar akan dijadikan kawasan produksi padi unggulan secara nasional, menyusul optimalisasi satu juta hektare lahan di Kalimantan dan dua juta ha lahan di Sumatra. “Dapat dipastikan produksi gabah melimpah dan stok beras nasional sampai akhir tahun 2015 aman,” katanya saat melakukan panen raya padi jenis Viherang di Desa Siraman Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, Jawa Timur, seperti dikutip Bisnis melalui siaran pers, Selasa (29/9/2015).

Dia melanjutkan, dengan masa tiga kali tanam setahun di Blitar maka kawasan pertanian Jatim tersebut dapat dimanfaatkan untuk memasok stok beras nasional mengingat daerah lain di Pulau Jawa, tengah kandas akibat El Nino.  Dengan begitu, pihaknya berharap mampu menekan impor.

Dia berjanji akan terus memantau secara langsung jumlah cadangan pangan yakni beras nasional. “Setelah Blitar kami akan memantau Tuban, Kalimantan Selatan dan Lampung,”

Dalam kesempatan yang sama, Mentan menegaskan pemerintah akan memberikan bantuan anggaran sebesar Rp2,4 triliun khusus untuk Jawa Timur pada tahun ini. Bantuan tersebut meningkat Rp1 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp1,4 triliun. Hal ini merupakan apresiasi kepada Jawa Timur yang mampu mencapai produktivitas padi di atas 5%

“Khusus untuk Blitar, bantuan anggaran tahun ini Rp25 miliar. Meningkat 500% dari tahun lalu sebesar Rp6 miliar. Artinya produksi padi di Blitar naik lima kali lipat,” terangnya.

Mentan juga memberikan beberapa alsintan atau alat mesin pertanian, salah satunya berupa pompa air sebanyak 10 unit.

Lumbung Padi Nasional
Bupati Blitar Herry Noegroho menuturkan kedatangan Mentan ke Blitar dapat menjadi bukti bahwa Blitar sebagai salah satu kawasan penyangga pertanian Jatim mampu menjadi salah satu lumbung padi nasional. “Kedatangan bapak Menteri bisa memberikan manfaat bagi para petani blitar melalui motivasi dan berbagai bantuan fisik,” ujarnya.

Herry menjelaskan, saat ini luas tanam area sawah di Desa Siraman, Kabupaten Blitar  mencapai 59.000 ha. Menurutnya angka ini sudah melampaui dari target nasional yang ditetapkan oleh pemerintah yakni sebesar 55.000 ha. “Ini sangat jelas memberikan dampak pertumbuhan ekonomi di Blitar yang mencapai 6,5% lebih tinggi ketimbang Nasional dan Jawa Timur,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya