SOLOPOS.COM - ilustrasi panen padi (JIBI/dok)

Pertanian Bojonegoro diwarnai kenaikan harga gabah kering panen hingga Rp3.800/kg.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Harga gabah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, naik hingga mencapai Rp3.800 per kilogram gabah kering panen (GKP). Sebelumnya, harga gabah di wilayah setempat berkisar Rp3.400 hingga Rp3.500 per kilogram GKP.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua Kontak Tani Nelayan dan Andalan (KTNA) Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Purwadi, di Bojonegoro, Minggu (20/3/2016), mengatakan harga gabah Rp3.800/kg itu merupakan harga pembelian di tingkat petani yang dilakukan para pedagang.

Oleh karena itu, dia mengaku tidak berani melakukan pembelian gabah di daerahnya sebab harga di tingkat petani di atas harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp3.700/kg gabah kering panen.

“Kami dihubungi petugas Bulog Subdivre III Bojonegoro untuk membeli gabah langsung dari petani, beberapa hari lalu. Hanya saja, harga gabah di daerah kami keburu naik di atas HPP,” jelas dia.

Selain itu, menurut dia, panen tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kanor, juga Kecamatan Baureno, sudah hampir habis.

“KTNA bekerja sama dengan bulog dalam pengadaan untuk membeli gabah langsung kepada petani. Akan tetapi, di kecamatan lainnya, KTNA juga belum melakukan pembelian gabah,” ujar dia.

Dia menjelaskan harga gabah di sejumlah desa di Kecamatan Balen, Temayang, Sumberrejo, juga kecamatan lainnya, di wilayah selatan masih Rp3.400-Rp3.500 per kilogram GKP. “Akan tetapi, pembelinya kebanyakan pedagang,” ucap dia.

Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari yang dimintai konfirmasi membenarkan tengkulak yang kebanyakan melakukan pembelian gabah pada panen tanaman padi di sejumlah kecamatan.

“Sangat mungkin tenaga panen diintimidasi tengkulak dan diborong mereka sehingga petani terlambat panen, yang tujuan utamanya menghalangi pembelian oleh Bulog,” jelas dia.

Oleh karena itu, dia meminta seluruh penyuluh pertanian di wilayah kerjanya, gapoktan, juga jajaran perangkat desa, dan jajaran Kodim 0813 mencegah petani menjual gabahnya kepada tengkulak.

“Penyerapan gabah yang dikuasai tengkulak berkisar Rp3.000-Rp3.300 per kilogram GKP,” ucapnya.

Ia menyebutkan di daerahnya terdapat tanaman padi seluas 21.000 hektare yang panen pada bulan Maret. Selain itu, juga seluas 43.000 hektare panen pada bulan April 206.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya