SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur dalam (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertamina EP Cepu manfaatkan survei geolistrik untuk temukan sumber air.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) berencana ikut melakukan pencarian sumber air tanah di Desa Gamongan, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang warganya mengalami kesulitan air bersih.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami masih mengajukan permintaan kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Air Mineral (ESDM) Pemkab untuk melakukan survei geolistrik di Desa Gamongan,” kata Public and Government Affair PT Pertamina EP Cepu Edy Purnomo di Bojonegoro, Jumat (18/9/2015).

Menurut dia, dengan adanya survei geolistrik di Desa Gamongan yang masuk wilayah kerjanya itu, maka pengeboran bisa dilakukan dengan tepat untuk menemukan sumber air tanah. “Kalau diketahui titik lokasi yang memiliki potensi sumber air tanah, maka pengeboran akan berhasil,” jelas dia.

11 Lokasi
Pertimbangannya, lanjut dia, Pertamina EP Cepu sudah melakukan pengeboran sumur air tanah di 11 lokasi dengan kedalaman sekitar 80 meter di Desa Gamongan, selama musim kemarau ini. “Pengeboran di 11 lokasi tidak menemukan sumber air, sehingga pekerjaan terpaksa dihentikan,” jelas dia.

Oleh karena itu, ia meminta bantuan Dinas ESDM untuk melakukan survei geolistrik di Desa Gamongan, Kecamatan Tambakrejo untuk bisa memperoleh lokasi yang dipastikan memiliki potensi sumber air tanah. “Kalau memang survei geolistrik sudah dilakukan dan diketahui ada potensi air tanah, segera kami lakukan pengeboran sumur air tanah,” katanya menegaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan Pertamina EP Cepu pernah melakukan pengeboran sumur bor air tanah di Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, yang juga masuk wilayah kerjanya, pada 2013. “Pengeboran sumur bor air tanah berhasil menemukan sumber air,” ucapnya.

24.715 Keluarga
Pada awalnya, lanjut dia, pendistribusian air bersih hanya dipasang di 10 lokasi yang semuanya merupakan fasilitas umum, seperti sekolahan, dan masjid. “Sekarang sudah ada 287 sambungan rumah (SR) yang memanfaatkan air dari sumber sumur bor air tanah itu,” tandasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, sebelumnya, menjelaskan mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga dilakukan dengan melakukan pengeboran sumur bor air tanah berdasarkan data survei geolistrik. “Untuk daerah yang tidak memiliki potensi air tanah tetap dilakukan pendistribusian air bersih,” tandasnya.

Data di BPBD, kesulitan air bersih dialami 24.715 kepala keluarga (KK) di 76 desa yang tersebar di 16 kecamatan, antara lain, Kecamatan Temayang, Kedungadem, Sugihwaras, Ngambon dan Tambakrejo, per 18 September. Budi Suyanto

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya