SOLOPOS.COM - Seorang penambang minyak mentah di Bojonegoro menyuling minyak mentah produksi lapangan sumur minyak tua. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Pertambangan Bojonegoro ini terkait imbalan jasa pengambilan minyak mentah Bojonegoro.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Harga pengambilan minyak mentah penambangan sumur minyak tradisional di Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ditetapkan naik menjadi Rp1.666,39 per liter, sejak 1 April 2016.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Imbalan jasa pengambilan minyak mentah sebesar Rp1.666,39 per liter naik dibandingkan imbalan jasa yang berlaku Maret sebesar Rp1.160 per liter,” kata Field Manager Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, Agus Amperiyanto, di Bojonegoro, Senin (4/4/2016).

Tapi, lanjut dia, imbalan jasa pengambilan minyak mentah yang berlaku selama Maret itu, turun dibandingkan sebelumnya yang besarnya mencapai Rp2.734,00 per liter.

“Besarnya imbalan jasa pengambilan minyak mentah di sumur minyak tradisional mengikuti harga minyak dunia,” terang Agus.

Berdasarkan data di Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, di Desa Wonocolo, Hargomulyo, dan Beji, Kecamatan Kedewan, terdapat 722 titik sumur minyak.

Selain itu, di kawasan lapangan sumur minyak tradisional, juga di luarnya terdapat 500 dapur penyulingan tradisional minyak mentah.

Dengan jumlah sumur minyak itu, produksinya yang disetorkan kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah pernah mencapai 1.200 barel per hari.

Lebih lanjut Agus mengakui turunnya imbalan jasa yang diberikan kepada penambang sumur minyak tradisional mengakibatkan berkurangnya produksi minyak mentah yang disetorkan kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.

“Sekarang ini produksi minyak, yang masih disetorkan ke Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, dengan produksi rata-rata sekitar 200 barel per harinya dari Paguyuban Penambang Wonomulyo,” jelas dia.

Produksi minyak mentah dari penambang minyak lainnya, menurut dia, disuling secara tradisional, menjadi bahan bakar minyak (BBM) solar, yang kemudian dijual ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, bersama jajaran kepolisian resor berusaha mencegah produksi sumur minyak tradisional dijual keluar,” beber Agus.

Tidak hanya itu, katanya, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, bekerja sama dengan pemkab mengembangkan kawasan lapangan sumur minyak tradisional menjadi objek wisata alam geoheritage.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya