Jatim
Kamis, 4 Februari 2021 - 10:34 WIB

Persatuan Dukun Nusantara Dideklarasikan di Banyuwangi, Ingin Gelar Festival Santet, Hmm...

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deklarasi Persatuan Dukun Nusantara dilakukan di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Rabu (3/2/2021). (detik.com)

Solopos.com, BANYUWANGI -- Mengklaim ingin memberikan manfaat kepada masyarakat, sekelompok orang yang mengaku dukun mendeklarasikan Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu), Rabu (3/2/2021). Deklarasi ini dilakukan di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur.

Mengutip detik.com, kegiatan digelar dengan pengenalan logo, pembentukan pengurus hingga pemotongan tumpeng sebagai ucapan syukur. Kegiatan deklarasi dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Advertisement

Didaulat sebagai Ketua Umum Perdunu, Abdul Fatah Hasan. Dia adalah pengasuh Pondok Pesantren Alhuda Blimbingsari, Tegalsari, Banyuwangi. Ia mengatakan organisasi ini lahir untuk memberi manfaat kepada masyarakat. Selama ini, banyak yang tabu untuk membicarakan masalah dukun. Sehingga, niat baik dari para dukun atau paranormal ini diharapkan bisa memberikan solusi nyata bagi masyarakat.

Baca juga: Dukun Pengganda Uang Tipu Warga, Korban Disuruh Beli Minyak Biroworojo Rp4 Juta

Advertisement

Baca juga: Dukun Pengganda Uang Tipu Warga, Korban Disuruh Beli Minyak Biroworojo Rp4 Juta

"Memang selama ini kan tabu dibicarakan. Makanya kita publikasikan kepada masyarakat bahwa ada perkumpulan ahli spiritual di Banyuwangi," ujarnya kepada wartawan seusai deklarasi.

Keahlian Nonmedis

Menurutnya, saat ini sudah banyak yang bergabung dalam Perdunu. Mereka kebanyakan adalah ahli spiritual yang membidangi segala macam keahlian. "Kita segmentasikan keahlian dukun yang ada. Misal pengobatan, dari medis hingga nonmedis. Ada pula tentang psikologis, dari yang logis dan nonlogis. Bisa seperti penglaris hingga jabatan itu ada segmentasinya," tambahnya.

Advertisement

Baca juga: Bupati Sragen Terbitkan SE Gerakan Di Rumah Saja, Berikut Ini Penjelasan 9 Poinnya

Sekretaris Umum Pedunu, Ali Nur Fatoni, mengatakan adanya Perdunu ini agar masyarakat tidak tertipu dengan modus dukun abal-abal. "Nah ini yang penting. Karena jangan sampai masyarakat tertipu dengan dukun abal-abal. Karena sudah banyak masyarakat yang ditipu dukun dengan modus berbagai cara," terangnya.

Perdunu hadir, kata Toni, untuk mengubah paradigma masyarakat tentang dukun yang negatif. Selama ini, kata dia, dukun menjadi orang yang dibutuhkan, namun eksistensinya tidak muncul. Bahkan cenderung disembunyikan.

Advertisement

Festival Santet

Lebih jauh, Abdul Fatah mengaku sudah memiliki program kerja. "Program kerja kita paling dekat adalah doa bersama dan kegiatan pengobatan gratis."

Baca juga: 4 Anggota Keluarga di Rembang Ditemukan Meninggal di Padepokan Seni

Doa bersama dan pengobatan gratis bakal digelar di akhir bulan ini. Untuk doa bersama, mereka bakal meminta agar masyarakat Banyuwangi bisa terhindar mara bahaya, khususnya saat ini erupsi Gunung Raung. Sedangkan pengobatan gratis dilakukan untuk berbagai macam penyakit.

Advertisement

"Semoga bisa terlaksana dengan baik," tambahnya.

Selain program doa bersama dan pengobatan gratis, kata Gus Abdul Fatah, rencananya pada Bulan Sura atau Muharam, pihaknya berencana menggelar Festival Santet. Festival ini akan menjelaskan tentang ilmu-ilmu spiritual yang masih ada di Banyuwangi. Tak hanya itu, mereka juga akan dikenakan dengan destinasi mistis di Banyuwangi. Di antaranya, Alaspurwo, Rowo Bayu, dan Antaboga di Kecamatan Glenmore.

Baca juga: Sekolah Kini Dilarang Mewajibkan Siswa Mengenakan Seragam Khas Agama Tertentu, Kecuali di Aceh

"Kita akan menggelar Festival Santet. Banyak macam yang akan kita gelar di festival itu. Nanti bagaimana pengenalan orang terkena santet atau sihir. Dan juga kita kenalkan destinasi mistis di Banyuwangi. Ada 3 kalau ndak salah tadi usulannya. Alaspurwo, Rowo Bayu dan Antaboga," pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif