SOLOPOS.COM - Keraton Ngiyom di Alas Begal, Kedunggalar, Ngawi nampak indah. (Istimewa/FB Bramantyo)

Pernikahan peri dengan manusia dilanjutkan dengan pembangunan Keraton Ngiyom, tempat Peri Setyowati tinggal.

Madiunpos.com, NGAWI – Jika Anda ke ke Alas Begal, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, sempatkanlah melihat Keraton Ngiyom. Di Keraton inilah, akan ditemukan sumber mata air Margo dan sumber mata air Ngiyom dengan sejumlah pepohonan yang besar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Malam hari menjelang digelarnya acara jagong kelahiran bayi Peri Setyowati dan Mbah Kodok, Sabtu (6/6/2015), Keraton Ngiyom terlihat sangat indah memesona. Sejumlah lampu damar berpendaran di sekitar Sendhang Margo dan di sepanjang jalan.

Nampak pula sebuah tangga khayangan berujud kain mori putih yang naik ke angkasa. Tangga itu sebagai wujud tangga para tamu dari para danyang di Tanah Jawa. Aroma minyak wangi dan kemenyan yang semerbak di lokasi, kian membuat Keraton Ngiyom terasa magis.

Bramantyo Prijosusilo, seniman yang menjadi tuan rumah acara itu mengatakan, kerja bakti untuk mempercantik Keraton Ngiyom melibatkan semua lapisan masyarakat dan petugas Pemkab setempat. Semuanya saling membahu, bergotong royong tanpa bayaran sepeser pun.

“Ini semua berkat partisipasi masyarakat. Tak memakai dana APBD, tapi pakai cara saweran seikhlasnya,” ujar Bramantyo saat berbincang dengan Madiun Pos di Alas Begal, Minggu (7/6/2015).

Bram mengaku tak bisa menghitung berapa anggaran yang terpakai untuk kesuksesan acara tersebut. Namun, diperkirakan mencapai ratusan juta.

“Dulu pernah bikin coret-coretan proposal sederhana, ternyata ketemu angka Rp350 juta lebih. Akhirnya, proposal kita buang, lantas kita andalkan gotong royong seikhlasnya,” papar jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu.

Menurut Bram, jika acaratersebut dihitung dari kacamata rupiah, pihaknya tak akan mampu mewujudkannya. Bayangkan saja, puluhan seniman bersedia hadir dan mengisi acara tanpa honor memadai, warga bergotong royong selama berbulan-bulan, mengeraskan jalan, menguras kolam, serta menyiapkan aneka properti yang tak terhitung jumlahnya.

“Ini semua berkat kekuatan keihlasan masyarakat dan semua yang terlibat,” ujar pria berewok lebat ini.

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya