Jatim
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 00:04 WIB

Peringati Sumpah Pemuda di Madiun, Khofifah Kenang Sosok Sunario Sastrowardoyo

Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan sambutan saat upacara peringatan Sumpah Pemuda di Alun-alun Kabupaten Madiun, Jumat (28/10/2022). (Istimewa/Pemprov Jatim)

Solopos.com, MADIUN — Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memilih Kabupaten Madiun sebagai lokasi pusat penyelenggaraan peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2022. Di Madiun, Khofifah mengenang sosok pemuda yang berperan aktif dalam dua peristiwa bersejarah nasional.

Sosok itu bernama Prof Mr Sunario Sastrowardoyo. Sosok ini berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tinggak sejarah nasional Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II.

Advertisement

Sunario yang lahir di Madiun pada 28 Agustus 1902 itu diketahui aktif sebagai seorang pengacara. Ia membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda.

Selain menjadi pembela aktivis pergerakan, ia juga menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpad Pemuda. Dalam kongres itu, Sunario menjadi pembicara dengan makalah Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.

Advertisement

Selain menjadi pembela aktivis pergerakan, ia juga menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpad Pemuda. Dalam kongres itu, Sunario menjadi pembicara dengan makalah Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.

Baca Juga: Bupati Bangkalan Dikabarkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Begini Penjelasan KPK

“Peringatan Sumpah Pemuda bukanlah sebuah rutinitas tahunan untuk bernostalgia. Melainkan harus menjadi pelecut semangat bersama untuk terus menggerakkan roda perjuangan pembangunan, mencapai cita-cita bersama, Indonesia maju,” jelas Khofifah seusai Upacara Peringatan Sumpah Pemuda di Alun-alun Kabupaten Madiun, Jumat (28/10/2022).

Advertisement

Namun, mereka meninggalkan kesempatan bergelimang kemewahan materi untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang kala itu masih sebuah cita-cita. Mereka meletakkan kepentingan diri sendiri dan menguatkan kehendak serta tekad bersama untuk memerdekakan Indonesia.

“Saat ini, yang dibutuhkan Indonesia dan Jawa Timur adalah pemuda yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia. Jadilah agen perubahan, bukan pemuda  rebahan dan mager,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Trenggalek Meninggal Digigit King Kobra, Tim Panji Petualang Turun Tangan

Advertisement

Khofifah mengatakan Sumpah Pemuda diperingati agar seluruh elemen bangsa dapat menyingkap relevansi momen bersejarah tersebut dalam situasi kekinian. Era di mana teknologi informasi begitu berkembang pesat yang tidak hanya membawa dampak positif, namun juga dampak negatif seperti informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme.

“Kita mengenang momen yang sangat bersejarah ini untuk menyadari bahwa karena mengingat sumbangsih para pemuda semenjak pra-kemerdekaan sangat berperan penting sebagai inisiator dan game changer bagi perubahan dan dinamika sosial berbangsa, maka jalannya pembangunan kita,” imbuhnya.

Khofifah mendorong pemuda pemudi Jatim menjadi Game Changer atau para pelaku perubahan yang akan mengubah jalannya permainan. Menurut dia, sosok Game Changer akan menjadi penentu saat tengah berada di persimpangan antara maju dan mundur, antara hidup dan mati, antara dinamis atau statis.

Advertisement

“Indonesia butuh lebih banyak game changer yang menjadi inisiator dan dengan segenap kemampuan yang dimiliki mampu merubah jalannya permainan perubahan peradaban,  memunculkan sebuah realitas dan kesadaran baru,” ungkap Khofifah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif