Jatim
Jumat, 25 Maret 2022 - 17:32 WIB

Peringati Hari Air, 12.400 Pohon Ditanam di Lereng Gunung Wilis Madiun

Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, menanam bibit pohon di lereng Gunung Wilis, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Kamis (24/3/2022). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Solopos.com, MADIUN — Sebanyak 12.400 bibit pohon ditanam di lereng Gunung Wilis di Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (24/3/2022). Penanaman belasan ribu pohon itu sebagai upaya mitigasi bencana alam dan pengamanan sumber mata air.

Penanaman belasan ribu pohon itu dilakukan untuk memperingati Hari Air Sedunia 2022. Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, juga ikut terlibat dalam penanaman pohon. Dalam kegiatan itu, bupati menanam bibit pohon durian musang king.

Advertisement

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhamad Zahrowi, mengatakan penanaman pohon ini difokuskan di wilayah hulu yakni di Gunung Wilis. Untuk penghijauan ini dilakukan di titik-titik yang merupakan daerah rawan bencana tanah longsor dan banjir.

Baca Juga: Langka, Warga Madiun Rela Antre Berjam-Jam untuk Minyak Goreng Curah

Untuk bibit pohon yang ditanam, kata Rowi, ada sebanyak 12.400. Jenis pohon yang ditanam pun merupakan jenis pohon buah, seperti durian, kelengkeng, alpukat, jambu biji, jeruk, hingga pohon aren.

Advertisement

“Untuk pohon yang ditanam di Desa Kare ini ada sebanyak 5.400 pohon. Nanti lainnya ditanam di wilayah hulu lainnya, seperti di Desa Batok, Kecamatan Gemarang,” kata dia.

Penanaman ribuan pohon ini sebagai upaya untuk melakukan mitigasi bencana tanah longsor di kawasan tersebut. Selain itu, penanaman pohon ini juga mengamankan sumber mata air.

“Ini dipilih pohon buah-buahan karena supaya bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar. Selain juga bisa mengamankan sumber mata air,” jelas dia.

Advertisement

Baca Juga: Marak Pencurian Minyak Goreng di Minimarket Madiun, Begini Modusnya

Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengatakan penanaman pohon ini merupakan bentuk mitigasi bencana hidrometeorologi, terutama banjir dan tanah longsor. Mitigasi ini sangat penting, karena jika bencana alam terjadi maka dampaknya akan besar, baik di sektor ekonomi, sosial, infrastruktur, dan lainnya.

“Ketika kita sudah memahami bahwa bencana terjadi disebabkan karena dua hal, yaitu karena alam dan karena tangan manusia. Makanya kita tinggal menjalankan bagaimana pencegahannya,” kata pria yang akrab disapa Kaji Mbing itu.

Bupati juga menyampaikan penghijaun ini juga untuk menjaga ketersediaan air tanah bagi masyarakat. Mengingat banyak manfaat yang didapatkan, penanaman pohon ini akan dilakukan secara berjenjang. Mulai dari ringkat kabupaten, kemudian kecamatan, hingga tingkat desa dengan skala prioritas daerah rawan bencana.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif