Solopos.com, SURABAYA–Ratusan warga yang tergabung dalam Organisasi Madura Asli (Madas) berencana menggelar demonstrasi dengan menutup Jembatan Suramadu di sisi Bangkalan, Senin (25/9/2023).
Polisi akan menerjunkan dua satuan setingkat peleton atau SST (1 SST lebih kurang 30 personel). Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Herlina menyampaikan hal itu melalui laman tribratanews.polri.go.id, Minggu (24/9/2023).
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Informasi yang dihimpun Solopos.com dari sejumlah sumber, demonstrasi akan diikuti 500 orang. Mereka merupakan warga dari sejumlah kelompok.
Aksi itu untuk memprotes banyaknya tetesan air garam di sepanjang jalan raya Blega hingga Kecamatan Galis yang menyebabkan kecelakaan dengan puluhan korban hingga ada yang meninggal.
Tetesan air garam itu disebut berasal dari truk pembawa garam yang melintas di jalan itu.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Herlina menyampaikan saat ini sedang mempersiapkan berbagai antisipasi, termasuk izin penutupan Jembatan Suramadu dalam aksi itu sedang diproses. Menurutnya, koordinasi juga sudah dilakukan dengan sejumlah pihak terkait.
“Koordinasi awal dengan korlap [koordinator lapangan] aksi dilakukan di sisi Madura. Perizinan masih kami proses. Kami juga berupaya untuk melajutkan mediasi agar jembatan [Suramadu] tidak sampai ditutup,” kata AKBP Herlina dikutip Solopos.com dari tribratanews.polri.go.id, Minggu.
Dia memastikan menerjunkan puluhan personel gabungan untuk pengamanan. “Kami sudah menyiapkan personel pengamanan du SST,” ucap dia.