Jatim
Kamis, 9 Juni 2016 - 11:05 WIB

PERGAULAN BEBAS PONOROGO : Sedang Asyik Berpelukan, 5 Remaja Ponorogo Digerebek Warga

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/www.stuff.co.nz)

Pergaulan bebas Ponorogo, warga menggerebek lima remaja yang diduga melakukan tindakan asusila di sekitar Waduk Bendo.

Madiunpos.com, PONOROGO — Lima remaja asal Ponorogo digerebek warga karena diduga melakukan tindakan asusila di sekitar proyek pembangunan Waduk Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Selasa (7/6/2016) sekitar pukul 22.00 WIB.

Advertisement

Mereka terdiri atas dua perempuan dan tiga laki-laki. Empat dari lima remaja itu masih berstatus sebagai pelajar SMP di Ponorogo.

Kelima remaja itu adalah ANA, 14, pelajar kelas VIII SMP, warga Kelurahan Kauman Ponorogo. FWP, 16, pelajar kelas IX SMP yang juga warga Kauman Ponorogo.

Kemudian, KDC, 17, pelajar kelas VIII SMP, warga Kelurahan Kauman Ponorogo. EW, 17, pekerja salon di Surabaya, warga Desa Tajug, Kecamatan Siman. Dan IA, 15, pelajar kelas VIII SMP warga Desa Tajug, Kecamatan Siman.

Advertisement

Penggerebekan berawal dari kecurigaan warga desa setempat yang melihat lima remaja itu menuju warung yang ada di sekitar waduk Bendo.

Seorang warga yang menjadi saksi, Dian Kristanto, mengatakan kedatangan lima remaja itu pada malam hari sangat mencurigakan. Sejumlah warga langsung menggerebek para remaja yang berada di salah satu warung di sekitar waduk Bendo.

Dia menyampaikan saat digerebek, mereka sedang asyik berpelukan. Tetapi, mereka tidak sampai membuka baju sudah ditangkap warga.

Advertisement

“Warga yang geram atas tindakan lima remaja itu langsung membawanya ke Kantor Polsek Sawoo,” kata dia.

Wakapolsek Sawoo, Iptu Sujono, mengakui warga memang telah menggerebek lima remaja yang diduga melakukan tindakan mesum di sekitar waduk Bendo. Namun, setelah dimintai keterangan, kelima remaja itu mengaku tidak sedang melakukan tindakan mesum.

“Mereka mengaku tidak mesum. Warga hanya khawatir saja, kalau remaja tersebut berbuat tindakan asusila di lingkungan mereka,” kata dia, Rabu (8/6/2016).

Sujono menyampaikan karena kelima remaja itu masih di bawah umur, sehingga polisi hanya memberikan pengarahan kepada mereka. Selain itu, polisi juga memanggil orang tua kelima remaja itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif