Jatim
Senin, 30 Agustus 2021 - 20:45 WIB

Percepatan Vaksinasi di Madiun Terkendala Kiriman Stok Vaksin

Abdul Jalil  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang santri Pondok Pesantren Al Basyariah, Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, disuntik vaksin Covid-19, Kamis (12/8/2021). (Istimewa/Polres Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Antusias warga Kabupaten Madiun untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Namun, antusias itu tidak dibarengi dengan stok vaksin dari pemerintah pusat.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, saat ini jumlah warga yang sudah divaksinasi baru 249.766 orang dari total penduduk Kabupaten Madiun sekitar 700.000 orang.

Advertisement

Baca juga: Dengan JKN-KIS, Masyarakat Madiun Lebih Tenang di Masa Pandemi Covid-19

Kepala Bidang Pengendalian dan Pembernatasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Anies Djaka, mengatakan salah satu kendala percepatan vaksinasi adalah lambannya kedatangan stok vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Menurutnya, selama ini ketika stok vaksin datang, langsung disebar di masing-masing Puskesmas se-Madiun.

Advertisement

Kepala Bidang Pengendalian dan Pembernatasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Anies Djaka, mengatakan salah satu kendala percepatan vaksinasi adalah lambannya kedatangan stok vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Menurutnya, selama ini ketika stok vaksin datang, langsung disebar di masing-masing Puskesmas se-Madiun.

“Ya karena vaksin kita itu datangnya lambat. Sebenarnya setiap Puskesmas itu, kalau ada vaksin, kita langsung melakukan vaksinasi. Ada 26 Puskesmas di Madiun,” jelas dia, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Anggaran Penanganan Covid-19 di Kota Madiun Bertambah Rp55 Miliar

Advertisement

“Kalau vaksin booster ini khusus nakes,” jelas Anies.

Vaksinasi bagi petugas pelayanan publik sampai kini sudah mencapai 164 persen. Sedangkan vaksinasi bagi masyarakat umum, untuk dosis 1 baru 13 persen dan dosis kedua 4,8 persen. Vaksinasi remaja usia 12 hingga 18 tahun, dosis pertama sudah mencapai 7,8 persen dan dosis kedua 3,2 persen.

Baca juga: Ratusan Informasi Beasiswa Kuliah di WISH Online 2021, Catat Jadwalnya!

Advertisement

Dia menyebut saat ini Puskesmas masih konsentrasi untuk penyuntikan dosis kedua. Tetapi juga tidak mengabaikan penyundikan dosis pertama. Dia menegaskan pemerintah akan segera melakukan vaksinasi saat stok vaksin tersebut datang.

“Ada juga Puskesmas yang melakukan vaksinasi bagi ODGJ. Petugas datang ke rumah-rumah,” kata dia.

Stok vaksin yang masih tersedia di gudang farmasi Dinkes Madiun yakni vaksin Sinovac sebanyak 2.540 dosis, vaksin Astrazeneca sebanyak 17.882 dosis, vaksin Sinophram ada 4.365 dosis, dan vaksin Moderna sebanyak 5.701 dosis.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif