Jatim
Selasa, 2 Agustus 2022 - 17:23 WIB

Perahu Dihantam Ombak di Laut Jember, 1 Meninggal & 2 Nelayan Selamat

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nelayan dan warga membawa jenazah korban yang meninggal dunia setelah perahunya terbalik dihantam ombak di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Senin (1/8/2022). ANTARA/HO-Satpolair Jember

Solopos.com, JEMBER — Perahu jukung dihantam ombak setinggi sekitar 2 meter di perairan laut selatan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (1/8/2022). Seorang nahkoda perahu meninggal dunia dan dua orang nelayan selamat.

“Sebuah perahu jukung yang ditumpangi satu bahkoda dan dua nelayan terbalik dihantam ombak setinggai dua meter di perairan Plawangan Puger,” kata Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Jember, AKP M. Na’i.

Advertisement

Dia menyampaikan satu orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan laut itu adalah nahkoda perahu bernama Hanafi, 50, warga Desa Pugerkulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Pria ini meninggal dunia karena mengalami luka pendarahan di bagian kepala.

Sedangkan dua nelayan yang selamat dalam kejadian itu bernama Ahmad Nur, 55 dan Agil Jubran, 17. Keduanya warga Desa Pugerkulon, Kecamatan Puger.

Baca Juga: Biografi Gus Samsudin, Pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati

Advertisement

Peristiwa nahas ini bermula saat ketiga orang itu menggunakan perahu jenis jukung bertuliskan Aliya hendak melaut mencari ikan. Sesampainya di perairan Plawangan Puger, tiba-tiba ada ombak bersar setinggi dua meter datang dan menghantam perahu itu.

“Perahu jukung tersebut dihantam ombak hingga terbalik dan menghantam pemecah ombak di Plawangan Puger. Ketiga korban sempat hanyut di sekitar lokasi,” ungkapnya.

Warga yang mengetahui kejadian itu segera menghubungi Kantor Satpolair agar dilakukan pertolongan dan mengevakuasi ketiga korban perahu terbalik tersebut.

Advertisement

Baca Juga: Situs Watu Dukun Ponorogo, Tempat Bertapa yang Banyak Didatangi Pejabat

“Kami segera melakukan pertolongan, namun satu orang yang juga nakhoda perahu meninggal dunia karena hanyut terhantam pemecah ombak [breakwater] dan dua orang ABK selamat,” ujarnya.

Na’i menjelaskan semua korban berhasil dievakuasi dan kedua korban selamat juga dilarikan ke Puskesmas Puger untuk mendapat pertolongan karena mengalami luka-luka di bagian tubuhnya.

“Kami mengimbau agar nelayan meningkatkan kewaspadaan-nya terhadap ancaman gelombang tinggi saat melaut dan diimbau tidak melaut saat cuaca buruk demi keselamatan mereka sendiri,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif