SOLOPOS.COM - Pemeriksaan kualitas beras di Gudang Bulog Gadang, Malang, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Perum Bulog akan menyewa gudang dan penggilingan gabah di desa-desa untuk menampung gabah dari petani.

Madiunpos.com, MADIUN — Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menyewa gudang dan penggilingan gabah di sejumlah wilayah di Indonesia untuk menyimpan dan memproses seluruh serapan gabah dari petani.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu dilakukan setelah ada instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengenai kewajiban Bulog untuk menyerap gabah dari petani.

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu, mengatakan Direksi Bulog agak terbirit-birit saat menerima perintah dari Presiden dan Mentan mengenai kewajiban penyerapan gabah petani.

Sebab, Bulog mengalami keterbatasan gudang, tempat pengering gabah, dan penggilingan gabah.

Wahyu menyampaikan untuk memperlancar instruksi tersebut Bulog akan menyewa gudang dan penggilingan gabah yang ada di sejumlah wilayah dari tingkat kecamatan hingga tingkat desa di Indonesia. Gudang dan penggilingan gabah itu bisa milik swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), atau Pemda.

Menurut dia, gudang di daerah untuk menyimpan gabah dari petani ini sangat penting. Sebab kalau gabah langsung dikirimkan ke kantor sentra Bulog di daerah tersebut tentu membutuhkan waktu lama. Nantinya, petani bisa langsung menjual gabah di gudang yang ada di desa dan kecamatan tempat petani tinggal.

“Gudang penyimpanan gabah kami sangat terbatas, jadi tidak mungkin seluruh gabah akan tertampung di gudang. Untuk itu, Bulog akan menyewa gudang dan penggilingan gabah yang ada di desa/kecamatan. Ini supaya gabah milik petani bisa langsung ditampung di Bulog,” kata Wahyu saat berkunjung ke Kota Madiun, Kamis (3/3/2016).

Mengenai kontrak sewa, kata Wahyu, bagi bupati atau wali kota serta pihak swasta yang ingin menyewakan gudangnya bisa menghubungi Bulog. Pihaknya pun menerima sewa gudang secara tahunan, bulanan, dan harian.

Lebih lanjut, Wahyu mengatakan penggilingan gabah juga penting karena nantinya Bulog tidak hanya menampung gabah. Tetapi, Bulog juga bisa langsung menggiling gabah dan saat dikirim ke sentra Bulog bisa dalam bentuk beras.

“Ini kami lakukan sambil menunggu pembangunan infrastruktur dan fasilitas dari pemerintah supaya Bulog memiliki gudang dan penggilingan gabah yang bisa menampung seluruh gabah petani. Kami berharap bupati, wali kota, dan Dandim bis menyampaikan informasi mengenai hal ini,” kata Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya